Jateng
Minggu, 26 Maret 2017 - 17:50 WIB

FOTO EARTH HOUR 2017 : Begini Suasana Kota Semarang Saat Jam Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di kawasan Tugu Muda dan Museum Lawang Sewu saat peringatan Earth Hour, Sabtu (25/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Earth Hour atau peringatan Jam Bumi tahun 2017 diperingati di berbagai kota besar di Indonesia, tak terkecuali Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tak berbeda dengan malam Minggu biasanya, Sabtu (25/3/2017) malam Kota Semarang tampak ramai. Bedanya pada Sabtu malam terakhir di bulan Maret 2017 itu beberapa ikon Kota Semarang terlihat gelap gulita.

Advertisement

Atraksi api mewarnai peringatan Earth Hour 2017 di Hotel Grand Candi, Semarang, Sabtu (25/3/2017) malam. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Salah satu land mark Kota Semarang yang terlihat gelap gulita adalah Museum Lawang Semu. Kegelapan di kawasan Lawang Sewu itu dilakukan sebagai bentuk partisipasi perayaan Earth Hour yang diperingati setiap Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya.

Advertisement

Salah satu land mark Kota Semarang yang terlihat gelap gulita adalah Museum Lawang Semu. Kegelapan di kawasan Lawang Sewu itu dilakukan sebagai bentuk partisipasi perayaan Earth Hour yang diperingati setiap Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya.

Meski gelap gulita, tapi jumlah pengunjung yang ada di sekitar Museum Lawang Sewu tak berkurang. Beberapa pengunjung justru memanfaatkan momen yang terjadi pada pukul 20.30-21.30 WIB itu guna bercengkerama teman-temannya.

Selain di Lawang Sewu, peringatan Earth Hour 2017 juga dilakukan di beberapa hotel di Kota Semarang, seperti Whiz, Ciputra, Dafam, Ibis, Novotel, dan Grand Candi. Bahkan beberapa komunitas di Kota Semarang memusatkan perayaan Earth Hour 2017 di Hotel Grand Candi.

Advertisement

Kawasan Tugu Muda dan Lawangsewu, Semarang, tampak gelap gulita saat peringatan Earth Hour 2017, Sabtu (26/3/2017) malam. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Dwi menambahkan peringatan Earth Hour merupakan salah satu bentuk kepedulian masyarakat untuk melakukan penghematan listrik sekaligus kepedulian terhadap perubahan iklim.

“Semoga memadamkan listrik yang tidak perlu bisa dijadikan gaya hidup oleh masyarakat kita. Peringatan Earth Hour mengajari kita untuk berbuat hemat,” beber Dwi.

Advertisement

Earth Hour atau Jam Bumi merupakan kegiatan global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memadamkan listrik yang tidak perlu di rumah maupun tempat-tempat umum selama satu jam.

Kegiatan ini kali pertama diselenggarakan di Sydney pada tahun 2007 lalu. Saat itu, sekitar 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan.

Suasana peringatan Earth Hour yang digelar belasan komunitas di Hotel Grand Candi, Semarang, Sabtu (25/3/2017) malam. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif