Soloraya
Sabtu, 25 Maret 2017 - 16:07 WIB

Para Pendekar Satu Perguruan Bentrok di Sragen, 2 Luka-Luka

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Antara)

Bentrokan terjadi di Tanon melibatkan para pendekar perguruan silat.

Solopos.com, SRAGEN — Bentrokan terjadi antara dua kelompok pendekar yang masih dalam satu perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Dusun Tegalsari, Desa Ketro, Tanon, Sragen, Jumat (24/3/2017) petang. Dua orang terluka akibat pertikaian itu.

Advertisement

Hingga Sabtu (25/3/2017) siang, kasus itu masih ditangani Polsek Tanon bekerja sama dengan Unit Resmob Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen.

Bentrokan itu bermula ketika Widiyanto, 30, warga Dusun Tegalsari, Desa Ketro, Tanon, bersama dua rekannya duduk di pinggir Waduk Ketro sekitar pukul 17.00 WIB.

Lalu muncul MZ, 16, warga Dusun/Desa Gabugan bersama dua temannya. MZ tiba-tiba memelototi Widiyanto sehingga membuat keduanya terlibat adu mulut. MZ yang masih berstatus pelajar itu menghajar Widianto hingga terluka pada kepala, dagu, dan dahi.

Advertisement

Tak lama kemudian, kakak ipar MZ, Nurseta Satria Putra, datang ke lokasi bersama teman-temannya untuk melerai pertengkaran antara MZ dan Widiyanto. Namun lima pemuda dari Dusun Tegalsari mengadang Nurseta saat ia hendak pulang.

Mereka menghajar Nurseta hingga dia mengalami luka pada pelipis mata sebelah kiri. “Karena ada temannya yang dipukul, warga sekitar keluar rumah. Mereka lalu membalas dengan main keroyok,” terang Kepala Desa Ketro Wiratno kepada

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif