Jogja
Sabtu, 25 Maret 2017 - 02:40 WIB

ISU PENCULIKAN : Disdikpora Bantul Terbitkan SE Agar Orang Tua Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wisegeek.com)

Masyarakat harus membangun komunikasi yang lebih efektif dengan sekolah.

Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mengeluarkan Surat Edaran (SE), yang isinya meminta masyarakat untuk turut aktif mencegah kejadian tidak diinginkan menimpa anak mereka.

Advertisement

Kepala Disdikpora Bantul Totok Sudarto menjelaskan, masyarakat harus membangun komunikasi yang lebih efektif dengan sekolah. Jangan sampai, komunikasi terjadi hanya ketika sekolah butuh dana dari wali murid saja.

“Keluarnya SE itu sebetulnya dimaksudkan untuk merespons terjadinya fenomena klitih. Saat ini kami sangat prihatin dengan adanya fenomena percobaan penculikan anak, kami berencana mengeluarkan SE untuk merespon hal ini,” kata dia, Jumat (24/3).

Isi SE tersebut dimaksudkan agar orang tua lebih waspada dan rutin mengecek keberadaan anak-anak mereka. Menurut Totok, orang tua perlu mengetahui kegiatan anak mereka, baik saat berada di rumah, sekolah maupun di tengah masyarakat. Ia berharap, orang tua tidak tenang-tenang saja melihat anak mereka belum berada di rumah, di luar jam aktivitas rutin mereka. Kalau perlu, orang tua dapat menyimpan nomor telepon sekolah atau guru sekolah.

Advertisement

“Namun jangan sampai orang tua memiliki ketakutan berlebihan, sampai melarang anaknya ke mana-mana,” ungkapnya.

Ketika disinggung soal informasi dugaan percobaan penculikan yang menimpa seorang siswa SD di Kasihan, Bantul, Totok menampik hal tersebut. Pasalnya hingga kini ia belum menerima laporan, baik dari sekolah maupun orang tua murid. Sehingga, di kesempatan yang sama ia meminta agar masyarakat mengecek kebenaran informasi apapun yang sampai kepada mereka.

Salah satu warga Banguntapan, Yono mengatakan, sejak marak tersebarnya informasi mengenai percobaan penculikan terhadap anak, ia menjadi lebih berhati-hati dalam menjaga putrinya. Dengan cara lebih tepat waktu saat menjemput anak pulang sekolah.

Advertisement

“Dia fullday school, biasa pulang jam 15.00 WIB, yang menjemput harus sudah ada di sekolah pukul 14.30 WIB. Istri saya ketika mengantar anak sekolah, diajak mengobrol dengan guru, supaya meningkatkan kewaspadaan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif