Jatim
Sabtu, 25 Maret 2017 - 04:05 WIB

DEMAM BERDARAH PONOROGO : Januari-Februari 2017, DBD Serang 91 Warga Ponorogo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar demam berdarah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Ponorogo, sebanyak 91 kasus DBD terjadi di Ponorogo selama dua bulan terakhir.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 91 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di wilayah Ponorogo dalam kurun waktu dua bulan terakhir atau Januari dan Februari 2017. Diprediksi kasus demam berdarah akan terus terjadi sepanjang musim penghujan.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ponorogo, Yayuk Dwi Wahyuni Kishartati, mengatakan pada awal tahun 2017 atau dua bulan terakhir ini jumlah kasus DBD mencapai 91 kasus. Dengan perincian kasus DBD pada bulan Januari sebanyak 53 dan bulan Februari sebanyak 38 kasus.

Kasus ini menyebar di hampir seluruh kecamatan se-Ponorogo dengan usia penderita mulai dari anak-anak hingga dewasa. “Hampir seluruh kecamatan di Ponorogo adalah endemis DBD. Tidak hanya di wilayah kota saja. Untuk itu, kasus DBD tahun ini menyebar secara merata,” jelas dia kepada Madiunpos.com, Kamis (23/3/2017).

Yayuk menuturkan untuk kasus DBD pada tahun 2016 sebanyak 800 kasus yang tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan di Ponorogo. Menurut dia, musim penghujan menjadi waktu yang paling banyak warga yang terkena DBD.

Advertisement

Masih tingginya angka kasus DBD di Ponorogo, kata Yayuk, mengindikasikan kesadaran masyarakat Ponorogo terhadap kebersihan lingkungan masih minim. Selain itu, masyarakat Ponorogo juga dianggap masih “suka beternak” jentik nyamuk.

“Iya kan kalau kita lihat, masyarakat masih suka ternak jentik-jentik nyamuk. Mereka membiarkan genangan air di barang-barang bekas yang menjadi sarang nyamuk,” jelas dia.

Lebih lanjut, Yayuk menyampaikan masyarakat juga masih mengandalkan fogging untuk memberantas nyamuk. Padahal fogging merupakan salah satu cara yang kurang efektif dalam memberantas nyamuk. Justru fogging membuat nyamuk semakin kebal dan akan sulit untuk diberantas.

Advertisement

“Selain itu, fogging juga tidak baik untuk kesehatan pernapasan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif