SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)
Perjudian Sragen, sepinya hutan karet dimanfaatkan warga sebagai lokasi judi.
Solopos.com, SRAGEN — Sepinya hutan karet milik PTPN IX tak jauh dari Dusun Plosorejo, Desa Bendungan, Kedawung, Sragen, dimanfaatkan lima warga sebagai arena judi ceki. Praktik perjudian itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Namun, baru pada Kamis (23/3/2017) polisi berhasil menggerebek dan membekuk para pejudi di hutan karet tersebut. Sebelumnya para pejudi itu selalu lolos karena main kucing-kucingan dengan petugas.
Kapolsek Kedawung, AKP Suhardi, mengatakan sudah lama mendapat laporan dari warga yang mengeluhkan praktik perjudian di tengah hutan karet itu. Meski begitu, polisi kerap terlibat aksi kucing-kucingan dengan para pejudi.
“Lokasinya relatif tersembunyi. Tempatnya jauh dari jalan yang membelah hutan karet. Beberapa kali kami menyisir tempat itu, tapi selalu kosong. Perjudian itu waktunya tidak menentu. Baru kemarin [Kamis], kami berhasil menggerebek mereka,” jelas Kapolsek kepada Solopos.com, Jumat (24/3/2017).
Dalam penggerebekan itu, polisi hanya bisa menangkap dua orang yakni Tugimin, 56, dan Kusjiyanto, 56. Keduanya warga Dusun Plosorejo. Tiga warga lainnya berhasil melarikan diri.
Meski begitu, polisi sudah mengantongi identitas ketiga warga itu. “Berdasar keterangan dari dua warga yang tertangkap, nama dan alamat tiga warga yang kabur sudah kami ketahui. Cepat atau lambat, mereka pasti kami tangkap,” tegas AKP Suhardi.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan polisi antara lain uang senilai Rp350.000, dua set kartu ceki dan alas yang dipakai untuk berjudi. Kedua pelaku digelandang petugas ke Mapolsek Kedawung. Mereka dijerat Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.