SOLOPOS.COM - Personel polisi menjaga sebuah kendaraan yang digunakan tiga tersangka teroris di Kampung Kepuh, Ciwandan, Cilegon, Banten, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Asep Fathulrahman)
Kelompok terduga teroris Cilegon diduga merencanakan membuat pelatihan teroris mirip Poso di Halmahera.
Solopos.com, JAKARTA — Penggerebekan delapan orang terduga teroris di lima lokasi berbeda, Kamis (24/3/2018) lalu, oleh Densus 88, mengungkap sebuah rencana pelatihan mirip dengan yang pernah direncanakan di Poso.
Menurut Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, kedelapan orang ini diduga terlibat dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan berkolaborasi dengan kelompok teroris dari Filipina Selatan. Kelompok ini juga disebut merencanakan pembentukan suatu pelatihan di Halmahera.
“Karena kelompok ini berafiliasi dengan JAD dan berkolaborasi dengan kelompok teroris di Filippina Selatan dan bahkan ingin melakukan suatu pelatihan di Halmahera sebagaimana selama ini ada di wilayah Poso,” jelas Martinus tanpa menjelaskan lebih jauh terkait rencana ini, Jumat (24/3/2017).
Dari para tersangka ini polisi menyita sepucuk senjata berupa pistol, sejumlah uang baik rupiah dan dolar. Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengembangan terhadap ketujuh orang yang berhasil ditangkap. Satu dari delapan orang ini, yakni NK, tewas setelah melakukan perlawanan saat penangkapan oleh tim Densus 88.
“Ini masih informasi awal, penyidik juga masih melakukan pengembangan peristiwa ini. Kita melihat wilayah Bekasi, Tangerang Selatan, Pandeglang, Cilegon, itu adalah bagian dari upaya pengembangan wilayah jaringan ini,” katanya.
Adapun kedelapan orang ini adalah NK, AS, IP, dan AM yang diamankan di daerah Ciwandan, Cilegon, Banten sementara keempat orang lain yakni SM, BW, M, dan AJ yang diamankan di empat daerah berbeda di hari yang sama.