Ikon kota Boyolali, menara jagung di Kompleks Kantor Bupati mulai rusak dimakan usia.
Solopos.com, BOYOLALI — Menara Jagung yang dibangun tak jauh dari Kantor Bupati Boyolali kini kondisinya sudah tak seindah dulu. Jagung-jagung asli yang menjadi dinding menara tersebut sudah mulai berjamur.
Membran yang menjadi “kulit” jagung pun mulai terlepas dari tempatnya sehingga membuat Menara Jagung terlihat tidak rapi. Sebagaimana diketahui, menara berdiameter sekitar tiga meter tersebut berdiri dengan kerangka besi dan di bagian luar ditempatkan sekitar 16.000 jagung utuh atau seberat sekitar 6 ton. (Baca juga: Menara Jagung Jadi Ajang Selfie)
Menara setinggi 15 meter yang juga mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (Muri) ini dibangun dalam rangka Peringatan ke-36 Hari Pangan Sedunia (HPS) 2016. Menara Jagung sempat menjadi objek swafoto (selfie) masyarakat Boyolali dan sekitarnya.
Menurut salah satu warga Boyolali yang ditemui Solopos.com di sekitar menara, Agung Budiman, 35, Menara Jagung itu sekarang terlihat tidak terawat. “Kelihatannya tidak terawat ya. Sudah terlihat kumuh,” kata warga Mosojongo, Boyolali, itu saat ditemui Solopos.com, Jumat (24/3/2017).
Harjono, 19, warga Kecamatan Boyolali Kota, mengatakan hal senada dengan Agung. Menurutnya, Menara Jagung sudah tidak menarik untuk selfie. “Kayaknya sudah rusak tuh, jadi kurang bagus kalau buat selfie di situ,” ujarnya.
Keduanya berharap Pemkab atau pengelola Menara Jagung tersebut memperbaikinya sehingga keindahannya dapat dikembalikan. Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Bambang Purwadi, mengakui kondisi Menara Jagung sudah tidak indah lagi.
Karenanya, saat ini Dinas Ketahanan Boyolali tengah bernegosiasi dengan pihak ketiga untuk merehab menara tersebut. “Mungkin karena usia dan cuaca sehingga menaranya jadi kelihatan begitu. Tapi kami sudah berkomunikasi dengan BISI [PT BISI International Tbk.] untuk memperbaikinya,” kata dia saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (23/3/2017).
Dia berharap rekanan itu bisa membiayai seluruh perbaikan itu. “Nanti mereka yang perbaiki semuanya. Anggarannya juga dari mereka. Sebagai kompensasinya, mereka boleh memasang logo di sana,” kata dia.
Soal teknis perbaikan, dia belum dapat menentukan karena masih dalam pembahasan. Namun dia punya bayangan, agar menara tersebut lebih awet, jagung-jagungnya diberi pelapis (coating) agar jagung-jagung terlindung dari cuaca.