Jogja
Jumat, 24 Maret 2017 - 11:20 WIB

BENCANA SLEMAN : Hingga April, Awan CB Banyak Terbentuk, Waspada Saat Siang & Sore!

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi gedung kelas Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan usai dilewati angin puting beliung (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Sleman berupa angin puting beliung terjadi di Marangan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Bencana Sleman kali ini berupa angin puting beliung yang terjadi Kamis (23/3/2017) di Dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan.

Advertisement

Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Jogja Djoko Budiono menyebut, berdasarkan pengamatan dari peralatan pengamat cuaca, automatic weather station AWS), tercatat kecepatan angin saat itu 15 knot atau 28 km per jam. Hasil pengamatan satelite Himawari juga menunjukkan adanya awan cumulonimbus (CB) di wilayah tersebut.

Baca Juga : BENCANA SLEMAN : Takbir Berkumandang Selama Dua Menit…

“Awan CB ini yang bisa menyebabkan meningkatnya kecepatan angin,” jelas Djoko.

Advertisement

Sebelum peristiwa itu terjadi, katanya, BMKG lebih dulu mengirimkan peringatan potensi terjadinya cuaca ekstrem. BMKG mencatat wilayah Sleman pada Kamis itu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Potensi itu juga disertai dengan petir dan angin kencang.

“Warning sudah kami kirim,” tandasnya.

Menurut Djoko, saat ini potensi angin kencang masih berpeluang muncul, mengingat pertumbuhan awan-awan konvektif seperti awan CB masih banyak terbentuk di selama Maret hingga April.

Advertisement

“Karena akan memasuki Pancaroba. Terutama di siang dan sore hari,” kata Djoko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif