Jogja
Jumat, 24 Maret 2017 - 12:20 WIB

BENCANA SLEMAN : Angin Kencang Merusak Mobil hingga Bangunan Pesantren

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang (article.wn.com)

Bencana Sleman terjadi berupa angin kencang
Harianjogja.com, SLEMAN– Bencana angin puting beliung menyapu wilayah Bokoharjo, Prambanan pada Kamis (23/3/2017) siang. Sedikitnya delapan rumah rusak, pondok pesantren, sekolah, sarana parkir dan sejumlah mobil rusak akibat peristiwa tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Angin kencang berbentuk pusaran atau cumulonimbus (CB), melanda di sekitar kawasan bagian timur Sleman tersebut. Kencangnya angin menyebabkan kerusakan di sejumlah lokasi. Namun kerusakan paling parah terjadi di RT 03/RW 18 Dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan.

Advertisement

Selain merusak pemukiman sejumlah warga, angin kencang tersebut juga memporak-porandakan komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School yang terletak di Jalan Prambanan Piyungan. Atap dari bangunan berlantai tiga tersebut rusak dan beterbangan disapu angin. Kerusakan terparah berada bagian atap bangunan kelas santri putra. Atap genting berjatuhan di halaman komplek pesantren tersebut.

“Ada dua korban yang terluka, satu siswa dan satu karyawan. Hanya luka ringan dan langsung ddibawa ke rumah sakit,” kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamata Prambanan Prawoto.

Dia menambahkan, selain merusak gedung lahan parkir di komplek pesantren tersebut juga roboh. Akibatnya, sejumlah kendaraan yang parkir di lokasi tersebut mengalami kerusakan. Termasuk satu mobil ambulan yang tertimpa material bangunan.

Advertisement

“Kami mencatat ada delapan rumah warga yang rusak, dua sekolah, satu musholla. Rata-rata kerusakan di bagian atap karena disapu angin. Saat ini kami masih melakukan proses evakuasi terhadap bangunan yang terdampak bencana,” tambah Prawoto.

Kepala SMP MBS Prambanan Agus Yulianto menjelaskan, angin kencang yang melanda kompleks tersebut mengakibatkan empat ruang kelas di lantai rusak. Selain itu, dua orang korban mengalami luka-luka ringan. Reruntuhan bangunan juga sempat menimpa satu unit mobil ambulan yang tengah parkir di MBS Prambanan.

Untuk sementara waktu, lanjut dia, aktifitas belajar mengajar santri akan dilakukan di luar ruang kelas yakni di Masjid dan Pendopo kompleks pesantren tersebut. “Kami fokus sedang melakukan bersih-bersih kerusakan, semoga segera teratasi,” kata Agus.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif