Jogja
Jumat, 24 Maret 2017 - 18:20 WIB

BANJIR JOGJA : Sudetan Sungai Belik Butuh Biaya Rp32 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Kota Jogja, relawan bencana, dan warga memasang bambu untuk menahan beban dari empat rumah yang ambrol di Klitren Lor supaya tidak kembali ambrol. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Banjir Jogja perlu upaya antisipasi

Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja perlu membuat sejumlah sudetan untuk mengurangi volume air di Sungai Belik. Sungai tersebut selama ini menjadi langganan banjir terutama saat hujan turun lebih dari setengah jam.

Advertisement

“Dalam rapat musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan sudah kami wacanakan perlunya membuat sudetan,” kata Lurah Klitren, Anggit Safrudin, Kamis (23/3/2017).

Anggit mengatakan usulan sudetan itu di wilayah Iromejan atau utara Jalan Urip Sumoharjo. Air dari Sungai Belik bisa dialirkan sebagian ke Sungai Code melalui drainase dibawah Jembatan Gondolayu.

Ia mengakui usulan tersebut masih dalam wacana dan belum dibahas secara serius karena membutuhkan dana besar. “Satu sudetan aja kebutuhan dananya sekitar Rp32 miliar,” kata Anggit.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja, Bambang Seno Baskoro mengaku sudah memiliki gambaran umum untuk mengatasi banjir Sungai Belik, salah satunya melalui penyudetan.

Selain di titik Iromejan dan Klitren, kata dia, penyudetan di wilayah Gayam juga perlu. Dari situ air Sungai Belik bisa dibuang ke Sungai Gajah Wong melalui drainase Jalan Kenari.

Wacana penyudetan ini mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota Jogja. Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja, Aki Lukman Nur Hakim mengatakan pihaknya sudah merencanakan pembuatan sudetan untuk mengurangi volume Sungai Belik dari hulu sampai hilir.

Advertisement

“Rencananya ada empat titik sudetan di wilyah wilayah Gayam, Pakualaman, Babaran dan Jalan Pramuka,” kata Aki.

Yang diutamakan untuk dibangun tahun ini adalah penyudetan di wilayah Jalan Pramuka. Aliran Sungai Belik hilir itu akan dialirkan ke Sungai Gajah Wong.

Ia mengatakan rencana penyudetan di tiga titik lainnya akan dianggarkan tahun depan. Menurut dia, penyudetan juga akan difungsikan sebagai saluran air hujan di jalan protokol. Karena itu pihaknya perlu memetakan beberapa proyek fisik pembangunan drainase. Aki mencontohkan penyodetan di titik Gayam akan diintegrasikan dengan drainase di Jalan Kenari.

Aki menyatakan pembangunan sudetan juga perlu koordinasi dengan provinsi dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) karena BBWSO juga memiliki kewenangan soal sungai dan pembuatan drainase. Seperti pemangunan drainase di Babaran yang rencananya akan diambil alih BBWSO sehingga pihaknya masih menunggu kepastian.

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif