Jogja
Kamis, 23 Maret 2017 - 15:20 WIB

WISATA JOGJA : Geliat Wisata ke Jogja Melemah, Benarkah?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa dan warga penggiat sejarah mendengarkan penjelasan tentang pendirian bank dan kantor pos saat mengikuti jalan-jalan sore "Malioberen" di sepanjang jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (14/01/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Jogja dianggap melemah sehingga perlu upaya promosi

 
Harianjogja.com, JOGJA-Rendahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Jogja menjadi sinyal belum gencarnya branding kota ini dipromosikan. Dampaknya, kini Jogja tidak lagi menjadi second destination setelah Bali.

Advertisement

Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) DIY melihat brand Jogja di sejumlah negara masih belum dikenal baik. “Bahkan, beberapa negara di Eropa, masyarakatnya tidak tahu Jogja itu di mana. Maka dari itu, pelaku wisata tidak hanya Asita dan perhotelan saja yang harus giat mem-branding Jogja,” ujar Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto, Kamis (22/3/2017).

Udhi mengatakan beberapa tahun lalu Jogja pernah menjadi destinasi wisata pertama di Indonesia. Semakin lama geliat promosi wisata yang rendah, membuat posisi Jogja semakin turun peringkat. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Jogja per tahun kurang lebih 300.000 orang.

“Kunjungan wisatawan ke DIY juga relatif lebih sedikit dibandingkan Jawa Timur. Salah satu faktornya adalah karena Jogja belum memiliki banyak direct fligth ke luar negeri,” ungkap Udhi.

Advertisement

Udhi menambahkan kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Jogja baru sekitar 3%. Di mana sebanyak 2% merupakan penumpang yang turun dari Jakarta atau Bali, lalu ke Jogja melalui jalur darat. Sedangkan sekitar 1% wisatawan turun dari Bandara Internasional Adisutjipto.

Branding Jogja, kata Udhi, potensi yang dapat dipromosikan adalah budaya. Potensi ini merupakan keunggulan yang dimiliki Jogja.

“Budaya adalah kunci untuk menarik wisatawan mancanegara ke kota ini,” jelas Udhi.

Advertisement

Sebelumnya, Ketua Perhimbunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M. Danunagoro mengatakan Jogja masih menjadi destinasi favorit para turis asing. Setiap tahun kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Gudeg ini terus tumbuh.

Pada tahun 2016, tercatat wisatawan mancanegara yang datang ke Jogja mencapai 310.000 orang. Sedangkan, di tahun 2017 ini diharapkan wisatawan mancanegara yang datang dapat mencapai 320.000 orang.

“Targetnya, ketika bandara baru beroperasi Maret 2019, jumlah wisatawan mancanegara yang datang mencapai 500.000 orang, atau lebih. Apalagi nantinya ditargetkan, kunjungan wisatawan di wilayah Joglosemar ini bisa menembus dua juta pengunjung,” jelas Istidjab.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif