Jogja
Kamis, 23 Maret 2017 - 12:55 WIB

PRESTASI DAERAH : Dua Pokdarwis Bantul Maju Grandfinal Tingkat DIY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perajin batik kayu sedang menyelesaikan proses tahap akhir pembuatan kerajinan batik kayu di Sanggar Peni Desa Wisata Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul. Senin (2/1/2016) (JIBI/Irwan A. Syambudi).

Prestasi daerah ditorehkan dua pokdarwis di Bantul

Harianjogja.com, BANTUL-Dua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Kabupaten Bantul, berhasil maju dalam grandfinal Lomba Pokdarwis 2017, tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (22/3/2017).

Advertisement

Kepala Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata DIY Setyawan mengatakan dua Pokdarwis tersebut adalah Pokdarwis Krebet Binangun, Sendangsari, Pajangan dan Pokdarwis Pantai Baru, Pandansimo, Srandakan.

Program lomba Pokdarwis sesungguhnya merupakan program nasional dan pada 2017 rencananya akan dilangsungkapan Mei mendatang.
Dalam lomba tersebut, DIY mendapat kuota 10 Pokdarwis untuk diikutkan dalam lomba. Seluruh grandfinalis lomba tingkat DIY ini akan diikutkan pula dalam lomba Pokdarwis tingkat nasional.

Lomba Pokdarwis diselenggarakan guna meningkatkan kapasitas Pokdarwis dan memacu agar desa wisata, menjadi lebih baik lagi, dalam mengelola objek wisata, menggali potensi, promosi, dan membangun diversifikasi kawasan wisata di wilayahnya.

Advertisement

Sekretaris Dispar Kabupaten Bantul Jati Bayubroto mengatakan, prestasi dua pokdarwis Bantul masuk menjadi granfinalis Lomba Pokdarwis 2017 tingkat DIY, menunjukkan semangat Pokdarwis luar biasa. Selama ini sesama Pokdarwis dan dinas terus menjalin komunikasi yang bersifat membangun.

Pihaknya juga memberikan pemahaman fungsi dan tugas pokok Pokdarwis dalam memajukan desa wisata. Ia berharap, lomba ini bisa memacu Pokdarwis di Bantul semakin maju.

Ketua Pengelola Desa Wisata Krebet Agus Jati Kumara mengungkapkan, Pokdarwis dinilai oleh panitia mampu meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Krebet. Selain itu, administrasi dan pembukuan tercatat dengan baik.

Advertisement

Krebet identik dengan desa wisata kerajinan, yang dirintis pada 2000. Selanjutnya, Krebet mengandalkan pelatihan kerajinan, pembuatan sendok kayu, tikar, bahkan gula jawa. Krebet juga masih melestarikan beragam atraksi budaya seperti jatihan, gandring, macapat dan tari-tarian.

“Ke depan, kami ingin meningkatkan jumlah pengunjung, kualitas pelayanan kepada wisatawan. Termasuk juga mengembangkan potensi wisata alam Jurang Pulosari,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif