Soloraya
Kamis, 23 Maret 2017 - 22:15 WIB

Minim Bahan Baku, PG Gondang Klaten Dibekukan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah camat dan kepala desa di Klaten mengikuti rapat koordinasi (rakor) terkait pengembangan areal tebu di PG Gondang Baru Klaten, Kamis (23/3/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pabrik Gula (PG) Gondang Klaten dibekukan karena minim bahak baku.

Solopos.com, KLATEN — Perusahaan Gula (PG) Gondang Baru Klaten dibekukan beberapa waktu terakhir. Hal itu menyusul minimnya bahan baku yang masuk ke PG Gondang Baru Klaten.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, kapasitas giling tebu di PG Gondang Baru Klaten mencapai 140 ton per hari dengan lama waktu menggiling 150 hari. Jumlah tebu yang dibutuhkan selama penggilingan 210.000 ton.

Berbekal data tersebut, PG Gondang Baru membutuhkan areal tebu seluas 2.800. Areal tebu yang tersedia di Klaten mencapai 893 hektare sehingga PG Gondang Baru mengalami kekurangan areal tebu seluas 1.900 hektare.

“Yang dibekukan hanya penggilingan tebunya. Tapi, sumber daya manusia [SDM] dan perawatan mesin di PG Gondang Baru Klaten masih tetap berjalan. Semoga ke depan ada daerah di Klaten yang bersedia menanam tebu lagi. Harapannya Klaten juga bisa menjadi lumbung tebu,” kata Direktur Operasional PTPN IX, R.M. Satrijo Wibowo, di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Areal Tebu di PG Gondang Baru Klaten, Kamis (23/3/2017).

Advertisement

Manajer PG Gondang Baru Klaten, Teguh Agung Trinugroho, mengharapkan ada peran aktif investor guna menghidupkan kembali PG Gondang Baru Klaten. Selain itu, perlu dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terkait penyediaan areal tanam tebu.

“Perlu dilakukan pula mekanisasi dalam budidaya tebu,” katanya. Selama ini penggilingan tebu dari Klaten dilakukan di PG Tasikmadu, Karanganyar.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengharapkan PG Gondang Baru Klaten tetap beroperasi. Selama ini, PG Gondang Baru Klaten sudah menjadi ikon di Kabupaten Bersinar.

Advertisement

“Saya pribadi tak bisa memaksa lurah atau camat harus menanam tebu di daerah masing-masing. Saya berharap PG Gondang Baru Klaten ini tidak ditutup. Kalau ditutup semoga ada manfaat lain yang bisa dikembangkan. Potensi areal tebu di Klaten mencapai 3.500 hektare,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Wahyu Prasetyo, mengatakan potensi lahan pertanian yang dapat dimaksimalkan untuk tanaman tebu di Kabupaten Bersinar dapat menggandeng pemerintah desa (pemdes). “Tanah di masing-masing desa itu tentu ada grade-nya. Harga sewa bisa disesuaikan dengan kelas tanah,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif