SOLOPOS.COM - Mobil baru McLaren (JIBI/REUTERS/Alan Baldwin)
Formula One 2017 diwarnai dengan McLaren yang belum menampilkan performa terbaik.
Solopos.com, LONDON — McLaren bukan tim kemarin sore di kancah Formula 1 (F1). Pabrikan yang bermarkas di Woking, Surrey, itu telah mengenyam 12 gelar di ajang balapan jet darat. Nama-nama seperti Alain Prost, Ayrton Senna, Mika Hakkinen hingga Lewis Hamilton sukses diorbitkan McLaren pada masanya.
Namun kejayaan tim yang didirikan Bruce McLaren pada 1963 itu seperti perlahan pudar. Alih-alih menjadi tim yang diperhitungkan, McLaren justru terjebak di papan tengah klasemen konstruktor tahun lalu. Musim 2015 bahkan lebih buruk lagi. McLaren yang diperkuat Fernando Alonso dan Kevin Magnussen saat itu terpuruk di peringkat sembilan dengan hanya meraih 27 poin sepanjang musim.
Mimpi buruk ini berpotensi terulang lagi jika melihat hasil tes pramusim. Mobil yang dikendarai Fernando Alonso dan pembalap muda Stoffel Vandoorne kerap ngadat karena masalah mesin. Mantan pembalap McLaren musim 1996 hingga 2004, David Coulthard, menilai McLaren punya masalah yang sangat besar dengan mesin Honda. Sejak McLaren beralih dari mesin Mercedes ke Honda, performa tim memang langsung anjlok.
“Hanya Harry Houdini [pesulap legendaris] yang bisa membuat McLaren bangkit dan kembali kompetitif,” sindir Coulthard seperti dilansir Motorsport, Rabu (22/3/2017).
Lelaki asal Skotlandia itu ragu Honda bakal memiliki masa depan panjang di F1 mengingat performa buruknya sejak mereka kembali ke ajang jet darat tahun 2015. McLaren sendiri sudah meminta pada Honda agar pabrikan asal Jepang itu memperbaiki suplai mesin. “Mereka punya masalah reliabilitas dan kurangnya tenaga. Mereka kurang serius dalam pengembangan mesin,” tutur Coulthard.
Pemenang 13 grand prix ini lantas membandingkan performa McLaren dengan Ferrari. Coulthard meyakini Ferrari akan menjadi penantang serius Mercedes untuk juara konstruktor. “Tiga tim teratas mudah diprediksi, Mercedes, Ferrari dan Red Bull. Saya berharap performa bagus Ferrari saat tes bisa dikonversikan menjadi penampilan yang kuat sepanjang balapan,” ucapnya.