Bencana Sleman berupa angin puting beliung terjadi di Marangan.
Harianjogja.com, SLEMAN — Ratusan santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan berhamburan saat pusaran angin mendekat pesantren tersebut. Kepanikan melanda komplek pensatren diiringi gema takbir yang dikumandangkan para santri.
Proses belajar mengajar di pesantren tersebut usai tepat pukul 12.00 WIB, Kamis (23/3/2017). Para santri pun kembali melaksanakan aktivitasnya di asrama. Sebagian menyibukkan diri dengan beragam kegiatan. Ada yang bercanda ada pula yang belajar. Tidak ada yang menyangka jika kepulan awan mendekati kawasan tersebut.
Pukul 13.00 WIB, awan mendung mulai menyelimuti kawasan tersebut. Awan bergerak disertai angin yang mulai mengencang. Dari kejauhan tampak pusaran angin mendekati kawasan pesantren tersebut. Kencang dan semakin kuat hingga bagian atap bangunan bergetar. Para santri mulai dilanda kepanikan, pengasuh pun meminta mereka untuk berlindung ke dalam ruangan.
Pusaran awan cumulonimbus (CB) mulai bergerak mendekati Dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan. Beruntung, pusaran awan CB tersebut hanya melintas dan tidak berpusat dikawasan itu. Meski demikian, kuatnya angin yang datang memporak-porandakan sebagian atap ruang kelas bangunan paling atas pesantren tersebut.
“Jarak antara asrama dengan kelas cukup jauh, kalau di asrama aman, tidak dengan kelas. Peristiwa itu terjadi sekitar dua menit,” kata Faqih, salah seorang pengasuh MDS Prambanan.