Soloraya
Kamis, 23 Maret 2017 - 11:00 WIB

AIR BERSIH KARANGANYAR : Jaringan PDAM Bocor karena Pipa Tua, Penggantian Butuh Rp20 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Air bersih Karanganyar, tingkat kebocoran air PDAM mencapai 25%-30%.

Solopos.com, KARANGANYAR – Tingkat kebocoran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar di kisaran 25% hingga 30%. Sebagian kebocoran disebabkan pencurian air, tapi mayoritas penyebab kebocoran tersebut yaitu kondisi pipa jaringan sudah berusia lanjut.

Advertisement

Ironisnya, butuh anggaran sekitar Rp20 miliar untuk mengganti pipa-pipa yang bocor tersebut. Penjelasan itu disampaikan Dirut PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto, ditemui wartawan seusai penanaman 500 bibit pohon di Gunung Lawu dalam rangka Hari Air Sedunia, Rabu (22/3/2017).

“Tingkat kebocoran air kami saat ini di angka 25-30 persen. Masih di atas batas maksimal 18 persen. Hasil inventarisasi petugas kami, mayoritas karena kebocoran pipa tua,” tutur dia.

Advertisement

“Tingkat kebocoran air kami saat ini di angka 25-30 persen. Masih di atas batas maksimal 18 persen. Hasil inventarisasi petugas kami, mayoritas karena kebocoran pipa tua,” tutur dia.

Penggantian bertahap pipa-pipa bocor telah dilakukan PDAM Tirta Lawu beberapa tahun terakhir. Tapi karena minimnya anggaran, penggantian itu dilakukan bertahap jangka panjang.

Apalagi kebutuhan total anggaran untuk penggantian pipa bocor tersebut mencapai Rp20 miliar. Padahal penyertaan modal PDAM 2016 hanya Rp1 miliar, dan tahun 2017 naik Rp2 miliar.

Advertisement

Prihanto menjelaskan aksi penghijauan lereng Gunung Lawu akan digelar rutin di waktu-waktu yang akan datang. Kegiatan itu menurut dia penting karena sumber air PDAM dari Gunung Lawu.

Aksi penanaman bibit pohon Rabu diikuti 100-an orang dari direksi dan karyawan PDAM, masyarakat Gondosuli, Tawangmangu, personel SAR, serta sukarelawan tanggap bencana alam setempat.

“Kami juga menggelar aksi pemasangan stiker bertulisklan Save Water di Perempatan Papahan, Tasikmadu, dan Perempatan Pegadaian Karanganyar. Ini seruan melestarikan air,” ujar dia.

Advertisement

Dalam momentum Hari Air Sedunia, menurut Prihanto, pihaknya segera meluncurkan program layanan prima meliputi hitung rekening, cek tagihan, info baca meter, dan baca meter mandiri.

Ada juga pendaftaran sambungan rumah baru online, dan pengaduan online. Layanan bernama PDAM Tirta Lawu itu bisa diunduh di Playstore, dan dioperasikan dengan sistem android.

“Aplikasinya sudah mulai bisa diunduh di Playstore, tapi efektif berlaku mulai 1 April 2017. Kami berharap dengan layanan prima ini kian memudahkan para pelanggan kami,” harap dia.

Advertisement

Terpisah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, berharap layanan penyediaan air bersih kepada masyarakat oleh Pemkab, dalam hal ini oleh PDAM Tirta Lawu semakin meningkat.

Politikus PKS tersebut mengapresiasi terobosan layanan prima yang dilakukan jajaran PDAM Tirta Lawu. Menurut dia dibutuhkan inovasi dan terobosan untuk peningkatan layanan ke warga.

Dalam moementum Hari Air Sedunia Darwanto menyerukan semua pihak untuk melestarikan air. Caranya dengan menjaga hijaunya hutan di lereng Gunung Lawu sebagai gentong air.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif