SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Pungli Kulonprogo dilakukan operaai tangkap tangan terhadap petugas retribusi Waduk Sermo
Harianjogja.com, KULONPROGO–Tersangkutnya petugas Tempat Pungutan Retribusi (TPR) Waduk Dermo terhadap kasus dugaan pungutan liar (pungli) membuat pihak Dinas Pariwisata bersikap tegas.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo Krissutata tak menampik operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Tim Saber Pungli terhadap petugas TPR Waduk Sermo itu mencoreng nama pariwisata Kulonprogo.
Itulah sebabnya, peristiwa itu menjadi dasar pihaknya untuk melakukan evaluasi terhadap kelanjutan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Kulonprogo dengan kelompok-kelompok masyarakat pengelola TPR di objek wisata. “Terutama di Waduk Sermo,” tegasnya, Senin (21/3/2017).
Selama ini, pihaknya memang telah menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat sekitar Waduk Sermo. Kerjasama itu diakuinya memiliki masa berlaku selama setahun.
Itulah sebabnya, dengan kondisi tersebut, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk tidak melanjutkan perpanjangan MoU tersebut. Terlebih, hingga kini diyakininya banyak kelompok lain yang juga ingin mengelola TPR itu.
Sementara terkait kelanjutkan dari OTT itu sendiri, tim Saber Pungli belum juga melakukan tindak lanjut. Penyerahan berkas hasil penghitungan ganti rugi negara oleh Inspektorat Daerah (Irda) Kulonprogo pun hingga kini belum juga dilakukan.
“Belum. Belum kami serahkan ke pihak Polres Kulonprogo,” kata Ketua Irda Kulonprogo Riyadi Sunarto saat dihubungi terpisah.
Meski begitu, dirinya tetap menjamin penyerahan berkas itu dilakukan pekan ini. Ia mengklaim, berkas hasil penghitungan itu kini sudah ada di meja Sekda Kulonprogo. “Jadi tinggal menunggu pengesahan saja, lalu kami serahkan ke Polres Kulonprogo,” ucap pria yang akrab disapa Didik.