Jogja
Rabu, 22 Maret 2017 - 01:19 WIB

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Produksi Kacang Mete Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto JIBI/Harian Jogja/Antara

Pertanian Gunungkidul untuk komoditas kacang mete mengalami penurunan produksi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Produksi kacang mete di Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, selama dua tahun terakhir mengalami penurunan. Tingginya curah hujan membuat biji mete yang dihasilkan dari kebun menurun drastris.

Advertisement

Salah seorang perajin kacang mete, di Dusun Bulu, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, Sumilah mengaku kesulitan memperoleh biji mete. Kata dia selama dua tahun terakhir perkebunan jambu mete di wilayah Karangmojo tidak berbuah maksimal.

“Kemungkinan karena curah hujan tinggi atau kemarau basah, sehingga buah tidak dapat maksimal,” kata dia, Minggu (19/3/2017).

Akibatnya Sumilah kini hanya bisa mengandalkan biji mete yang dihasilkan pada tahun sebelumnya, yang kebetulan masih dia simpan. Namun demikian jumlah itu tak seberapa, sehingga dia terpaksa harus mendatangkan biji mete dari daerah lain, semisal dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Advertisement

Pasokan biji mete yang menurun juga mengakibatkan produksi kacang mete menurun. “Produksi jauh menurun, dua tahun lalu saya mempekerjakan enam orang, sekarang hanya dua orang, itupun kalau ada pesanan,” ungkapnya.

Dia menambahkan di tengah menurunya produksi mete, hal itu membuat harga kacang mete di pasaran mengalami kenaikan. Saat ini per kilogram kacang mete matang kualitas bagus dijual Rp150.000 per kg, sementara kacang mete mentah dijual  Rp140.000 per kg.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif