Jateng
Rabu, 22 Maret 2017 - 07:50 WIB

PABRIK SEMEN KENDENG : Peserta Aksi Semen Kaki Diduga Terkena Serangan Jantung

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demonstran anti pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati, Jateng merentang pamflet di dekat tenda perjuangan yang didirikan di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (2/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Pabrik PT Semen Indonesia keberadaanya di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, mendapat penolakan dari sejumlah warga yang nekat menggelar aksi mengecor kaki dengan semen.

Semarangpos.com, SEMARANG – Peserta aksi semen kaki atau Dipasung Semen 2, Patmi, 48, diduga meninggal akibat terkena serangan jantung. Salah satu kuasa hukum warga penolak keberadaan pabrik PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng dari LBH Semarang, Ivan Wagner, menyebutkan diagnosis sementara dari tim dokter RS St. Coralus, Salemba, Jakarta, Patmi meninggal karena mengalami serangan jantung.

Advertisement

“Dokter belum bisa menentukan penyebab pasti kematian Bu Patmi karena mereka juga tidak melakukan autopsi. Tapi, diagnosis sementara Bu Patmi meninggal karena penyakit jantung,” terang Ivan yang turut mendampingi warga pendemo selama menjalankan aksinya di Jakarta saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (21/3/2017) sore.

Ivan menceritakan semula Patmi memang sudah melepas cor semen yang ada di kakinya karena akan pulang ke kampung halamannya di Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng). Sebelum pulang, Patmi terlebih dahulu bersiap-siap dan mandi. Seusai mandi itu, korban mengeluh badannya tidak sehat. Ia kemudian mengalami kejang-kejang dan muntah.

Korban sempat dilarikan ke RS St. Carolus di Salemba, Jakarta, pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.45 WIB. Namun di tengah perjalanan, nyawa korban tidak tertolong.

Advertisement

“Kami juga tidak menyangka korban akan meninggal dunia, karena sebelumnya kondisinya cukup fit. Bahkan dari beberapa peserta aksi yang mengalami gangguan kesehatan, Patmi bukanlah salah satunya,” beber Ivan.

Patmi merupakan salah satu dari 55 warga di sekitar Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi mengecor kakinya dengan semen atau yang disebut Dipasung Semen 2 di depan Istana Merdeka, Jakarta, sejak Kamis (16/3/2017). Ia menyusul rekan-rekan sesama warga Pegunungan Kendeng yang lebih dulu melakukan aksi mengecor kaki dengan semen sejak Senin (13/3/2017).

Selepas kematian salah satu warga Kendeng peserta aksi semen kaki itu, Ivan mengaku perjuangan masyarakat Kendeng yang menolak kehadiran pabrik semen di wilayahnya itu tidak akan berhenti. Mereka tetap akan menjalankan aksinya hingga tuntutannya dipenuhi.

Advertisement

“Memang dari pemerintah melalui Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Teten Masduki, telah menyatakan bahwa aktivitas pabrik semen di Rembang dihentikan. Tapi itu hanya bersifat sementara sampai keluarnya hasil KLHS [Kajian Lingkungan Hidup Strategis]. Tapi, tuntutan warga bukan itu. Tuntan mereka pabrik semen tidak ada di Pegunungan Kendeng selamanya,” beber Ivan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif