Jogja
Rabu, 22 Maret 2017 - 14:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Belum Ada Kesepakatan Soal Pembebasan Lahan Kereta

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stasiun Kedundang Kulonprogo, Rabu (24/2/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo belum akan diikuti dengan pembangunan jalur kereta api

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pembangunan jalur kereta api bandara diperkirakan baru bisa dilakukan pada pertengahan tahun 2017 ini. Namun, sampai kini belum ada kesepakatan soal kewajiban pengadaan lahan trase tersebut antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura 1.

Advertisement

Kepala Daerah Operasional (DAOP) VI PT KAI, Hendy Helmy mengatakan pembangunan jalur kereta bandara sudah siap dilakukan. “Secara umum sudah siap, tinggal menunggu trasenya disiapkan,” terangnya ditemui di Stasiun Wates pada Kamis (21/3/2017).

Menurutnya, pengadaan tanah untuk kebutuhan itu akan dilakukan oleh Angkasa Pura. Pihaknya hanya tinggal membangun infrastruktur dan menyediakan sarana berupa konstruksi rel dan pengadaan unit kereta bandara. .

Gambar rancang trase sendiri dikatakan sudah siap dan pembangunan diperkirakan bisa dilakukan dalam 6 bulan. Hendy menilai yang paling penting ialah pembangunan bandara lebih dulu selesai karena membutuhkan waktu yang lebih lama.

Advertisement

Pada tahap pertama, akan dibuat 1 jalur dengan rute Stasiun Kedungan menuju bandara, bolak-balik. Namun akan dilakukan pengembangan jalur hingga Stasiun Wojo, Purworejo pada tahap berikutnya.

Jika pembangunan bandara selesai tepat waktu, jalur tersebut juga akan dilalui kereta rel listrik (KRL). Jenis kereta ini dianggap lebih efisien dari segi bahan bakar dan peralatan yang dibutuhkan. Hendy menerangkan jika dalam jangka 2 tahun mendatang memang KRL akan diterapkan di seluruh wilayah DAOP VI.

Sementara itu, Project Manager Proyek Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) PT Angkasa Pura I, R Sujiastono mengatakan pengadaan lahan untuk kepentingan jalur kereta bandara merupakan tanggung jawab PT KAI sepenuhnya. PT Angkasa Pura I hanya bertugas membangun stasiun kereta api di dalam areal terminal penumpang di bandara.

Advertisement

“Kalau AP 1 yang ngadain lahannya tapi yang pake PT KAI, agak susah pembagian asetnya,” ujarnya.

Pembangunan terminal penumpang sendiri akan dilakukan seiring dengan pembangunan landasan pacu bandara. Direncanakan pembangunan landasan dilakukan pada Juli 2016 sementara terminal penumbang dimulai pada September 2017.

Sujiastono menyatakan pihaknya juga siap mencarikan alternatif lain bagi penumpang apabila jalur kereta belum selesai ketika bandara dioperasikan. Opsi tersebut bisa berupa penggunaan shuttle bus menuju Stasiun Wojo yang dianggap lebih dekat dibandingkan stasiun lainna. Cara ini digunakan sembari menunggu jalur kereta selesai meski alternatif kereta tetap dianggap paling maksimal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif