Jogja
Rabu, 22 Maret 2017 - 15:55 WIB

BANDARA KULONPROGO : 2.000 Hektare Sekitar Bandara untuk Airport City

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandara Kulonprogo akan didukung dengan keberadaan airport city

Harianjogja.com, JOGJA – Sedikitnya lahan seluas 2.000 hektare akan dipersiapkan untuk kawasan airport city guna mendukung beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo pada 2019 mendatang.

Advertisement

PT Angkasa Pura I akan berupaya menarik lalu lintas penumpang menuju NYIA melalui konsep pariwisata, perdagangan dan investasi.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I Moch Asrori menjelaskan, konsep airport city nantinya ada di dalam dan di luar bandara. Khusus untuk di luar bandara, diperkirakan akan membutuhkan lahan seluas 2.000 hektare.

Advertisement

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I Moch Asrori menjelaskan, konsep airport city nantinya ada di dalam dan di luar bandara. Khusus untuk di luar bandara, diperkirakan akan membutuhkan lahan seluas 2.000 hektare.

Lahan itu akan dipakai sebagai pengembangan bandara seperti dibukanya berbagai usaha jasa, baik kargo maupun perhotelan, perumahan dan tempat wisata.

“Jadi kami merancang airport city baik yang di dalam maupun luar bandara. Kalau airport city luar bandara itu sekitar 2.000 hektare,” ungkapnya seusai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Selasa (21/3/2017).

Advertisement

Cargo village merupakan bagian terpenting dari sebuah bandara internasional. Oleh karena itu kawasan kargo di NYIA paling diutamakan, karena nanti akan terhubung dengan kereta api. Serta menjadi lalu lintas transit kargo internasional.

“Bisa kirim, menerima, transit. Barang dari Australia taruh sini dulu nanti baru dikirim seperti ke Jepang dan lainnya,” kata dia.

Selain itu di 2.000 hektare lahan tersebut juga akan dibangun seperti untuk perumahan dan jika memungkinkan hingga ke universitas. Di dalamnya juga ada zona tertentu yang dipertahankan seperti area persawahan yang mungkin bisa menjadi desa wisata atau bagian dari area pariwisata.

Advertisement

Asrori mengatakan, tiga hal yang akan menjadi bandara bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara kedatangan turis atau pariwisata, perdagangan dan investasi. Ketiganya direncanakan terwadahi dalam airport city di sekitar NYIA.

Guna mendetailkan perencanaan, pihaknya akan melakukan pembahasan bersama pemangku wisata di DIY pada 30 Maret 2017 mendatang. Focus group discussion itu akan melibatkan dari pihak travel, pengelola wisata dan airline.

“Sama-sama diskusi untuk bersiap diri mulai sedini mungkin. Harus kita sadari, Bandara adalah yang pertama kali melayani turis, jadi kesan pertama [yang baik] harus bandara,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif