Sport
Selasa, 21 Maret 2017 - 14:25 WIB

PERSIS SOLO : Perpisahan Yudi Suryata Bikin Haru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo Yudi Suryata menandatangai prasasti pada saat perayaan ulang tahun Pasoepati yang ke-17 di markas Pasopati Jl. Kolonel Sugiyono, Nayu timur, Solo, Rabu (9/2). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Persis Solo resmi memecat pelatih Yudi Suryata.

Solopos.com, SOLO – Suasana haru tiba-tiba menyeruak dari sebuah rumah di bilangan Karangasem, Laweyan, Senin (20/3/2017) pagi WIB. Rumah itu belum lama menjadi mes baru Persis. Dengan tergopoh-gopoh, Yudi Suryata menyalami setiap pemain yang berada basecamp tim.

Advertisement

Pelatih 62 tahun ini berusaha tegar meski raut mukanya terlihat memiliki beban besar.

Pagi itu menjadi kesempatan terakhir Yudi menemui anak asuhnya di Laskar Sambernyawa. Per Minggu (19/3/2017) malam WIB, Yudi resmi diberhentikan klub dari jabatan pelatih. Para pemain yang mendengar kabar tersebut pagi itu pun terkesiap. Mereka tak kuasa menahan air mata saat bersalaman dengan Yudi Suryata.

Advertisement

Pagi itu menjadi kesempatan terakhir Yudi menemui anak asuhnya di Laskar Sambernyawa. Per Minggu (19/3/2017) malam WIB, Yudi resmi diberhentikan klub dari jabatan pelatih. Para pemain yang mendengar kabar tersebut pagi itu pun terkesiap. Mereka tak kuasa menahan air mata saat bersalaman dengan Yudi Suryata.

“Mereka sudah saya anggap anak sendiri. Kadang mereka memanggil saya bapak, kadang juga mbah,” ujar Yudi lirih.

[Baca: Persis Pecat Yudi Suryata]

Advertisement

“Terima kasih atas kepercayaannya hingga saya bisa bergabung di Persis Solo. Kalian pelatih hebat yang pernah saya kenal. Sioo bikin hati hancur sekali,” ucap Ikris.

Pemain senior Persis, Bayu Andra, juga tak menyangka Yudi bakal secepat itu meninggalkan Persis. Gelandang pekerja keras ini mengaku baru mengetahui pemecatan Yudi Senin pagi. Bayu kaget karena selama ini hubungan pelatih dan pemain baik-baik saja. “Biasa saja sebenarnya,” tutur eks pemain PSIM Jogja itu kepada Solopos.com.

Pemecatan Yudi Suryata memang ibarat cinta bertepuk sebelah tangan. Tak lama setelah ditunjuk sebagai pelatih Persis Januari 2017 lalu, Yudi sempat berikrar ingin mengakhiri karier di Kota Bengawan. Usianya yang sudah kepala enam serta kecintaannya pada Solo membuatnya ingin menjadikan Persis sebagai pelabuhan terakhir.

Advertisement

Namun takdir berkata lain. Yudi dipecat dari tim yang dicintainya, bahkan sebelum dia membuktikan kapasitasnya. “Hal-hal seperti ini memang kadang terjadi di sepak bola. Saya akan terus melangkah,” tutur lelaki yang pernah membela Persis sebagai pemain medio 1974-1976 itu.

Kelompok pendukung setia Persis, Pasoepati, menyayangkan pemecatan tim pelatih yang terkesan mendadak. Menurut Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, yang dibutuhkan tim jelang kompetisi adalah kekompakan. “Bukannya pemecatan. Terus terang hal ini membuat kami kaget. Apalagi di pertandingan terakhir Persis bermain cukup bagus,” ujarnya.

Ginda mendesak manajemen benar-benar merealisasikan janjinya dengan merekrut pelatih yang tak kalah berkualitas. “Yang jelas jangan ada namanya konflik kepentingan. Teman-teman di bawah [suporter] sudah gerah dengan kondisi seperti ini.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif