Jatim
Selasa, 21 Maret 2017 - 12:05 WIB

PENDIDIKAN PONOROGO : 58 Murid MTs Sunan Ampel Belajar di Sekolah Berdinding Gedek

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa kelas VII MTs Sunan Ampel Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo, belajar di ruang kelas berdinding gedek, Kamis (16/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pendidikan Ponorogo, 58 anak di Ponorogo belajar di sekolah yang masih berdinding anyaman bambu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 58 anak di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo, belajar di sekolah yang masih berdinding anyaman bambu atau gedek. Selain berdinding gedek, sekolah tersebut juga masih berlantai tanah.

Advertisement

Di Madrasah Tsnawiyah (MTs) Sunan Ampel itulah, sebanyak 58 anak tersebut belajar dan menimba ilmu dengan penuh keterbatasan fasilitas pendidikan.

Pantauan Madiunpos.com di MTs Sunan Ampel, Desa Dayakan, Kamis (16/3/2017), sekolah tersebut hanya terdiri dari satu bangunan dengan luas 15 meter X 7 meter dan disekat menjadi tiga ruangan. Bangunan rumah itu terbuat dari kayu sepenuhnya dan dengan dinding dari anyaman bambu. Lantai sekolah juga masih berupa tanah yang sangat berdebu.

Kursi dan meja di sekolah itu juga terlihat sudah usang dan beberapa di antaranya rusak. Saat siang hari, berkas-berkas cahaya matahari menerobos dari dinding anyaman bambu dan membuat ruang kelas terang tanpa penerangan.

Advertisement

Kepala MTs Sunan Ampel Desa Dayakan, Miswan, 41, mengatakan MTs Sunan Ampel baru berdiri pada tahun 2015. Saat ini jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut sebanyak 58 anak dan terdiri dari kelas VII sebanyak 26 anak dan kelas VIII sebanyak 32 anak. Sedangkan untuk kelas IX belum ada siswanya.

“Kami baru menerima siswa baru pada tahun 2015, dan saat ini siswa angkatan pertama baru kelas VIII. Kami belum pernah meluluskan siswa,” kata dia kepada Madiunpos.com, Kamis.

Miswan menuturkan siswa yang belajar di MTs Sunan Ampel ini tidak hanya dari Desa Dayakan, tetapi juga ada dari Desa Watubonang, Badegan. Sekolah itu memang untuk memfasilitasi  warga Dayakan yang hendak meneruskan pendidikan setelah lulus SD.

Advertisement

Sebelumnya, warga Dayakan yang hendak melanjutkan sekolah harus bersekolah di SMP di Desa Karangan, Kecamatan Badegan, atau di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Desa Dayakan ini merupakan wilayah perbatasan di tiga kabupaten dan dua provinsi, yaitu antara Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Dia menuturkan sampai saat ini MTs Sunan Ampel belum memiliki gedung sekolah sendiri. Gedung sekolah yang saat ini digunakan yaitu dipinjami rumah milik seorang warga bernama Slamet.

“Jadi tempat belajar mengajar yang saat ini digunakan ya masih dipinjami orang. Itu rumah milik orang yang belum ditempati, jadi saat ada rencana mendirikan sekolah ini langsung dipinjami. Memang temboknya masih gedek,” terang perangkat Desa Dayakan ini.

Mengenai izin operasional sekolah tersebut, kata Miswan, juga baru terbit pada 23 Januari 2017. Sekolah ini berada di bawah Lembaga Pendidikan Maarif NU.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif