Soloraya
Selasa, 21 Maret 2017 - 18:40 WIB

INFRASTRUKTUR WONOGIRI : Retakan Tanah Waduk Kedung Uling Semakin Parah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Kecamatan Eromoko mengecek retakan tanah di tanggul sisi timur Waduk Kedung Uling, Desa Ngunggahan, Eromoko, Wonogiri, Selasa (21/3/2017). (Istimewa)

Infrastruktur Wonogiri, retakan tanah di Waduk Uling Eromoko semakin parah.

Solopos.com, WONOGIRI — Retakan tanah di tanggul sisi timur Waduk Kedung Uling, Desa Ngunggahan, Eromoko, Wonogiri, semakin parah sejak retakan pertama terdeteksi awal Februari lalu.

Advertisement

Kades Ngunggahan, Heru Prayitno, mengatakan retakan tanah memanjang dari pintu pelimpasan air ke selatan. Panjang retakan tanah sekitar 60 meter (m) dengan lebar 30 sentimeter (cm). Sementara tanggul sisi timur Waduk Kedung Uling berbatasan dengan area persawahan warga.

“Keretakan tanah semakin parah sejak awal Februai. Kalau sampai tanggulnya longsor, puluhan hektare sawah di Lingkungan Bakem, Kelurahan Mojopuro, Eromoko, akan tergenang. Di sisi timur area persawahan itu juga ada permukiman warga,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (21/3/2017).

Untuk mencegah retakan tanah semakin parah, Pemerintah Desa (Pemdes) Ngunggahan menutupi retakan tanah tersebut menggunakan plastik agar air hujan tidak masuk ke dalam retakan tanah itu. Heru menambahkan Waduk Kedung Uling sudah dua kali direnovasi yakni pada 2014 dan 2016.

Advertisement

“Renovasi pada 2016 memperbaiki tanggul dan mengeruk sedimen. Tapi kenyataannya tanah di tanggul sisi timur Waduk Kedung Uling retak. Air di Waduk Kedung Uling digunakan untuk mengairi persawahan di Kelurahan Mojopuro dan Desa Sumberejo, Wuryantoro,” sambung dia.

Heru sudah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri ihwal retakan tanah di Waduk Kedung Uling. Dia tidak mengetahui penyebab keretakan tanah di sisi timur tanggul waduk tersebut.

Data yang diperoleh Solopos.com dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Waduk Kedung Uling difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 87 hektare (ha). Waduk tersebut dibuat pada 1917 dengan daerah tangkapan air seluas 375 ha. Daya tampung maksimal Waduk Kedung Uling 479.000 meter kubik dengan elevasi maksimal 174 mdpl.

Advertisement

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan sudah menerjunkan tim untuk mengecek kondisi retakan tanah di Waduk Kedung Uling. Tingkat potensi bencana sedang diperhitungkan oleh tim BPBD Wonogiri untuk menentukan langkah lebih lanjut.

“Tim sedang mendata potensi bencana yang ditimbulkan retakan tanah di Waduk Kedung Uling. Faktor penyebab retakan tanah juga masih kami selidiki. Kerusakan tanggul waduk itu juga kami kaji, setelah itu kami berikan hasilnya kepada instansi terkait untuk langkah lebih lanjut,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif