Entertainment
Selasa, 21 Maret 2017 - 23:30 WIB

AS Larang Penumpang Pesawat dari Timur Tengah Bawa Gadget

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gadget (Bbc.co.uk)

Pemerintah AS akan melakukan pemeriksaan terhadap gadget bawaan penumpang pesawat terbang dari delapan negara Timur Tengah untuk mencegah teror.

Solopos.com, WASHINGTON DC – Pemerintah Amerika Serikat (AS) membuat aturan baru untuk mencegah teror di negaranya. Aturan itu berupa larangan membawa gadget bagi penumpang pesawat terbang dari delapan negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang hendak masuk ke Amerika Serikat.

Advertisement

Dilansir BBC, Senin (20/3/2017), larangan ini berlaku untuk segala jenis gadget seperti laptop, kamera, tablet, pemutar DVD, dan alat bermain game. Sementara ponsel dan smartphone masih diperbolehkan masuk dalam daftar barang bawaan di bagasi pesawat terbang.

Berdasarkan informasi yang beredar, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS akan mengumumkan peraturan tersebut mulai Selasa (21/3/2017), waktu setempat. Kabarnya, pemerintah AS mengambil kebijakan itu menyusul adanya ancaman terorisme beberapa pekan lalu.

Sampai saat ini belum jelas penerbangan dari negara mana saja yang terkena dampak larangan membawa barang elekronik itu. Namun, salah satu maskapai penerbangan dari Yordania, Royal Jordanian Airlines memberikan pengumuman bagi calon penumpang untuk tidak membawa alat elektronik melalui akun Twitter mereka.

Advertisement

Meski telah ramai menjadi perbincangan, pemerintah AS menolak memberikan penjelasan tentang aturan baru tersebut. Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, David Lapan, mengatakan pihaknya akan memberi penjelasan ketika waktunya tiba.

Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, John Kelly, telah memberi pemberitahuan terkait aturan tersebut kepada para anggota kongres sejak akhir pekan lalu. Ini bukan kali pertama pemerintah AS menerapkan aturan tersebut.

Pada Juli 2014, pemerintah AS pernah menerapkan peraturan pemeriksaan ponsel dan alat elektronik pada sejumlah penumpang dari luar negeri yang akan masuk ke negaranya. Bahkan, pemeriksaan itu harus dilakukan sebelum pesawat lepas landas ke Amerika Serikat. 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif