News
Senin, 20 Maret 2017 - 06:00 WIB

Bandara Adi Soemarmo Kian Sibuk, Colomadu & Ngemplak akan Jadi Kota Baru

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bandara Adi Soemarmo (Dok/JIBI/Solopos)

Kian sibuknya Bandara Adi Soemarmo membuat Colomadu dan Ngemplak menjadi kota baru sekitar bandara (aerocity).

Solopos.com, SOLO — Kenaikan jumlah penumpang bandara yang pesat pada semester II tahun lalu dinilai akan memicu pengembangan bisnis di sekitar wilayah Bandara Adi Soemarmo.

Advertisement

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, menyampaikan peran bandara sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekitarnya karena akses semakin mudah dan banyak wisatawan atau pebisnis yang datang. Apalagi sekitar 80%-90% wisatawan datang melalui transportasi udara.

Tidak menutup kemungkinan akan tumbuh aerocity atau kota bandara disekitar bandara, seperti Colomadu, Karanganyar; dan Ngemplak, Boyolali.

“Frekuensi penerbangan di Bandara Adi Soemarmo naik tajam, jam operasional juga ditambah hingga pukul 24.00 WIB. Hal tersebut merupakan peluang pengembangan bisnis di sekitar bandara. Saat ini hotel atau akomodasi mulai bermunculan. Ke depan, pusat oleh-oleh, kargo, sewa kendaraan, dan kuliner juga akan terimbas,” ungkap Daryono kepada Solopos.com, Minggu (19/3/2017).

Advertisement

Dia menyampaikan saat ini bisnis hotel sudah banyak yang merambah daerah sekitar bandara. Penginapan dinilai sangat penting, apalagi saat ini bandara berkode SOC tersebut menjadi hub atau penghubung Lion Air sehingga ada yang memanfaatkan connecting yang jika sampai di Solo malam bisa menginap dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

Dengan bandara yang semakin ramai, tidak dipungkiri hal ini menyumbang kenaikan okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel. Dia mengatakan tumbuhnya bisnis online dengan konsumen hingga ke luar Jawa memicu perkembangan bisnis kargo yang diangkut oleh pesawat. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah (pemda) mendukung pengembangan aeropolis atau kawasan terintegrasi yang terdiri atas perumahan, perkantoran, hotel, dan usaha komersial lainnya.

“Pengembangan bandara ini merupakan momentum untuk mewujudkan aerocity yang harus dimanfaatkan untuk mengembangkan kawasan. Keamanan dan kenyamanan wisatawan harus diutamakan,” kata dia.

Advertisement

General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, menyampaikan sejak Solo dijadikan hub pada Oktober tahun lalu, jumlah penumpang dan penerbangan di Solo naik signifikan. Selama 2016, tercatat ada kenaikan jumlah penumpang hampir 50%, yakni 43,72% atau sebanyak 2,919 juta orang selama setahun.

Penumpang domestik tercatat mengalami kenaikan paling banyak, yakni dari 1,459 juta orang menjadi 2,11 juta orang. Jumlah penerbangan juga naik pada Oktober 2016 dari yang biasanya 600-an per bulan menjadi lebih dari 800 dan naik menjadi 900-an di November dan Desember.

“Jumlah penumpang akan terus bertambah seiring dengan jam operasional bandara diperpanjang dan rencana dibukanya beberapa rute baru, seperti ke Lampung, Pekanbaru, Jambi, Padang, dan Medan oleh Lion Air. Kami juga menawarkan ke sejumlah maskapai untuk membuka rute internasional, seperti Singapura, Bangkok, Tiongkok, dan Australia,” imbuhnya.

Advertisement
Kata Kunci : Bandara Adi Soemarmo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif