Jogja
Minggu, 19 Maret 2017 - 06:19 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Taman Saptosari Belum Berfungsi Maksimal, Hanya Waterboom yang Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pengendara motor melintas di depan Taman Saptosari di Desa Kepek, Saptosari. Taman ini dibangun pada 2014 lalu dengan menggunakan dana dari program MP3KI yang berasal dari Bappenas. Foto diambil beberapa waktu lalu. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Gunungkidul di Taman Saptosari tidak berkembang maksimal

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kecamatan Saptosari menyadari keberadaan Taman Saptosari di Desa Kepek belum optimal. Sejak dioperasikan di 2015 lalu, hanya waterboom yang berjalan, sedang fasilitas rest area dan los untuk berjualan belum berfungsi dengan baik.

Camat Saptosari Jarot Hadiatmojo tidak menampik jika keberadaan Taman Saptosari belum befungsi dengan maksimal. Oleh karenanya, untuk mengembangkan fasilitas tersebut, pihak kecamatan akan mengandeng pihak ketiga.

Advertisement

Camat Saptosari Jarot Hadiatmojo tidak menampik jika keberadaan Taman Saptosari belum befungsi dengan maksimal. Oleh karenanya, untuk mengembangkan fasilitas tersebut, pihak kecamatan akan mengandeng pihak ketiga.

Namun demikian, sambung Jarot, kerja sama tidak mutlak dipegang oleh pihak ketiga. Sebab dalam proses pemanfaatkan akan tetap menggandeng warga Saptosari, khususnya untuk mengisi los-los yang masih kosong.

“Memang untuk pengembangan kita butuh pihak ketiga. Namun kerja sama itu tidak sepenuhnya ditangani investor karena peran dari pemerintah masih ada dan sistem yang ditawarkan dengan bagi hasil,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (17/3/2017).

Advertisement

“Kita sudah punya dan nanti lokasi taman mayoritas diisi oleh warga Saptosari sendiri,” ungkap matan Sekcam Purwosari ini.

Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi Demokrat Ngatimin mengapresiasi inisiasi untuk pengembangan Taman Saptosari. Sebab, menurut dia, sejak selesai dibangun di 2015 lalu, keberadaanya belum optimal. “Yang jalan baru waterboom. Sedang sarana lain seperti rest area hingga los jualan yang ada masih mangkrak,” katanya, kemarin.

Dia mengaku sudah mendengar konsep pengembangan pusat kuliner di Taman Saptosari. Meski rencananya akan menggandeng pihak ketiga, namun dalam praktiknya nanti masyarakat sekitar akan diberikan tempat untuk berjualan di area tersebut.

Advertisement

“Teknisnya nanti aka nada seleksi, terutama berkaitan dengan kualitas rasa dan aneka makanan yang dijual,” kata pria asal Tekik, Saptosari ini.

Menurut Ngatimin, upaya pengembangan pusat kuliner ditarget beroperasi sebelum puasa. Rencananya pembukaan sentra itu dilakukan langsung oleh Bupati Gunungkidul, Badingah. “Saya dukung pengembangan lokasi taman. Sebab upaya ini bertujuan untuk menghindari mangkraknya fasilitas yang ada di Taman Saptosari,” katanya.

Untuk diketahui, pembangunan Taman Saptosari dilakukan menggunakan anggaran MP3KI di 2014 lalu. Saat itu, Pemerintah Kecamatan mendapatkan alokasi anggaran Rp5,8 miliar. Dana dari Bappenas itu digunakan untuk beberapa program seperti pembangunan Taman Saptosari, hingga revitalisasi kawasan Pantai Nguyahan dan Ngedan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif