Jogja
Minggu, 19 Maret 2017 - 12:20 WIB

WISATA BANTUL : Menikmati Cahaya Matahari Tenggelam di Puncak Kahyangan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan berswafoto, di sekitar kawasan objek wisata Puncak Kahyangan, Surocolo, Seloharjo, Pundong, beberapa waktu lalu. Kawasan tersebut menampilkan pemandangan alam nan hijau, dan sunset yang indah. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul di puncak Kahyangan menawarkan sensasi menikmati cahaya matahari tenggelam

Harianjogja.com, BANTUL- Bagi penikmat sunset, atau saat matahari tenggelam, kehadiran objek wisata (obwis) Puncak Kahyangan di Desa Wisata Surocolo, Seloharjo, menjadi alternatif untuk mendapatkan suasana lain saat berkeliling di Bantul.

Advertisement

Obwis yang menjadi bagian dari Kecamatan Pundong ini dibuka untuk wisatawan sejak 2012 silam. Menuju ke Surocolo, kita bisa melewati jalur Jalan Parangtritis. Sampai ke jembatan Kretek, kita bisa melanjutkan perjalanan ke selatan dan berbelok ke arah kiri.

Sekitar 300 meter, ambil jalan ke kanan mengikuti papan petunjuk yang ada. Dari sana, perjalanan menuju puncak Surocolo ditempuh sekitar 20 menit, usahakan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima. Karena kita akan melewati jalan menanjak dengan medan yang berkelok-kelok.

Jangan khawatir, perjalanan berat ini akan diimbangi dengan pemandangan pegunungan yang masih alami nan hijau, sejauh mata memandang. Agar tidak menyesal terlalu malam sampai tujuan, usahakan untuk memulai perjalanan sekitar pukul 16.00 WIB dari pusat kota Bantul.

Advertisement

Begitu juga ketika sudah sampai di akhir perjalanan. Rasa lelah dan deg-degan saat menanjak tadi, terbayar ketika melihat Jogja dan Bantul dari ketinggian. Pantai selatan nampak berkelok, lengkap dengan buih-buih putih di tengah birunya air laut. Tak lama menunggu, matahari tenggelam di ufuk barat, semburat jingga di tengah awan yang mulai keperakan, memanjakan penikmat senja.

“Pemandangan saat matahari tenggelam di puncak Surocolo sangat indah, banyak wisatawan yang meminatinya. Tercatat, 600-700 orang pengunjung domestik dan tujuh orang wisatawan mancanegara datang. Itupun ketika Pokdarwis masih berada dalam jam kerja, ketika sore tiba kerapkali jumlah wisatawan tak tercatat,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Surocolo, Rujito.

Rasa lelah, biasanya akan diikuti dengan rasa haus dan lapar. Sebagai pengunjung, anda bisa menghilangkan rasa lapar dengan membeli sejumlah kudapan yang dijual oleh masyarakat sekitar. Seperti misalnya sego sangit, menu yang terbuat dari nasi yang dibakar, kemudian bisa juga mencoba mie pedas. Bagi yang tidak bisa jauh dari pisang dan kacang rebus, juga bisa menjumpai menu ini di sekitar kawasan wisata.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Jati Bayubroto mengatakan, pihaknya memang terus mengenalkan Puncak Kahyangan ini salah satu obwis baru di Bantul. Apalagi banyak masyarakat yang selama ini menilai Bantul hanya memiliki obwis berupa pantai.

Ke depan, akses pariwisata menuju Puncak Kahyangan akan dipoles dengan beragam perbaikan dan rambu. Agar memudahkan wisatawan yang berkunjung ke obwis yang juga dekat dengan Goa Jepang ini.

Salah satu wisatawan, Sariyati mengakui sempitnya jalan ditambah akses parkir terbatas sempat membuat suaminya yang mengendarai kendaraan sedikit kerepotan. Menurut dia, pengendara harus lihai mengendarai kendaraan, mengingat jalan yang curam.

Hanya saja, kesulitan menempuh perjalanan terbayar dengan melihat pemandangan indah, selama perjalanan. Menurutnya, menimati cahaya matahari tenggelam dari Puncak Kahyangan memberikan pengalaman tersendiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif