Soloraya
Minggu, 19 Maret 2017 - 15:40 WIB

Siswi SMP Korban Pencabulan Ayah Tiri di Sragen Lahirkan Bayi Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Siswi SMP yang menjadi korban pencabulan ayah tirinya di Sragen melahirkan bayi perempuan.

Solopos.com, SRAGEN — IK, 14, siswi Kelas VII SMP asal Gondang yang menjadi korban pencabulan ayah tirinya, SRT, melahirkan bayi perempuan melalui operasi caesar, Sabtu (18/3/2017) sore.

Advertisement

Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sugiarsi mengatakan bayi itu lahir pada pukul 17.00 WIB di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Setelah dilahirkan, bayi itu akan diadopsi kerabat ibunya. Sudah jauh-jauh hari kerabat itu menyampaikan keinginan mengadopsi anak IK.

“IK akan melanjutkan sekolahnya. Dia sudah survive dan bisa melupakan masa lalunya. Dia akan belajar kembali di sekolahnya yang dulu,” kata Sugiarsi kepada Solopos.com, Minggu (19/3/2017).

Sementara itu, kasus pencabulan terhadap IK oleh ayah tirinya masih ditangani penyidik Polres Sragen. Belum lama ini, warga ramai-ramai menangkap SRT di rumahnya di Kecamatan Gondang. SRT pulang kampung setelah melarikan diri selama hampir tiga bulan. Warga menyerahkan SRT ke Polres Sragen saat itu juga.

Advertisement

Selain IK, APPS juga mendamping PW, 14, gadis yang memiliki keterbelakangan mental asal Sambirejo. PW saat ini hamil tujuh bulan setelah diperkosa pakdenya sendiri, SMW, 56. SMW gantung diri di pinggir kali pada pertengahan Januari lalu karena tak kuat menanggung malu.

Sebelum gantung diri, SMW sudah mengakui perbuatannya kepada orang tua PW. PW juga menyebut orang yang telah memperkosa dia adalah SMW.

Sebelumnya, warga sempat menangkap seorang pemuda tetangga dusun yang dicurigai sebagai pelaku pemerkosaan terhadap PW. Pemuda itu sudah diserahkan ke Polres Sragen namun akhirnya dilepaskan kembali karena tuduhan warga belum bisa dibuktikan.

Advertisement

“Pemuda itu membantah telah memperkosa PW. Dia sudah menandatangani surat pernyataan. Isinya, jika PW melahirkan nanti, dia bersedia menjalani tes DNA [Deoxyribonucleic Acid]. Tapi, sekarang tes DNA sepertinya tidak diperlukan. Selain butuh biaya besar, pelaku pemerkosaan yang asli juga sudah diketahui,” terang Sugiarsi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif