Jogja
Sabtu, 18 Maret 2017 - 20:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Promosi ke Solo Bawa 41 Personel, Hanya Dibekali Rp16 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tari Angguk Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Wisata Kulonprogo dipromosikan melalui berbagai kegiatan di luar daerah

 
Harianjogja.com, KULONPROGO–Gelar Roadshow Potensi Wisata Kulonprogo ke Surakarta, Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo hanya dibekali anggaran Rp16 juta saja.

Advertisement

Sekretaris Dispar Kulonprogo Rohedy Gunung mengakui, anggaran itu jelas jauh dari kata cukup. Pasalnya, rombongan yang akan dibawanya dalam kegiatan tersebut berjumlah 41 orang.

Dalam kegiatan yang digelar Sabtu (18/3/2017) di area Car Free Day Surakarta tersebut, rombongan dari Dinas Pariwisata akan menampilkan sejumlah potensi Kulonprogo. Tak hanya promosi wisata saja, rombongan itu juga akan memamerkan sejumlah atraksi kesenian dan produk khas kulonprogo.

“Mulai dari kuliner, kerajinan, hingga kesenian Kulonprogo akan kami tampilkan di sana,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (17/3/2017).

Advertisement

Diakuinya, program roadshow itu merupakan kali pertama digelar oleh Dispar Kulonprogo. Ia berharap, dengan adanya program tersebut, kesenian, pariwisata, dan produk-produk khas Kulonprogo bisa dikenal lebih luas.

Selain Surakarta, tahun ini pihaknya sudah menggelar roadshow di Semarang akhir bulan lalu. Rencananya, masih ada dua kota yang akan disasarnya, yakni Magelang dan Purwokerto.

Pemilihan keempat kota itu, menurut mantan Camat Kalibawang tersebut didasari oleh kajian pasar dan segmen pariwisata Kulonprogo. Diakuinya, Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Magelang adalah beberapa daerah yang menjadi segmen dan pasar bagi Kulonprogo. “Itulah sebabnya, kami utamakan dulu kelima titik itu,” ucap Gunung.

Advertisement

Sementara Kepala Seksi Pemasaran dan Promosi Dispar Kulonprogo Ekasari Winarsiwi saat dikonfirmasi terpisah, roadshow itu hanya efektif untuk membangun jejaring pelanggan produk-produk kerajinan dan kuliner khas Kulonprogo saja. Sedangkan untuk promosi wisata, ia justru menilainya tak cukup efektif.

Dicontohkannya, saat roadshow di Semarang, stan yang banyak dikunjungi oleh pengunjung adalah stan kerajinan dan kuliner. “Pengunjung kami bagikan leaflet gratis saja menolak,” keluhnya.

Meski begitu, dengan anggaran total untuk semua program promosi wisata selama setahun yang hanya Rp200 juta, ia sudah cukup puas bisa menggelar roadshow tersebut. “Meski kami harus rela membagi jatah kami dengan peserta. Kamar hotel yang seharusnya diisi 2 orang, terpaksa harus diisi 3-4 orang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif