News
Sabtu, 18 Maret 2017 - 18:30 WIB

Protes Transportasi Online, Sopir Angkot Bogor Bakal Mogok Massal

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Protes keberadaan transportasi online juga terjadi di Bogor.

Solopos.com, BOGOR — Tak hanya di Solo, protes keberadaan transportasi online juga terjadi di Bogor. Ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Bogor berencana melakukan aksi mogok massal, Senin (20/3/2017) mendatang.

Advertisement

Mogok massal itu sebagai protes terhadap keberadaan transportasi online. Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bogor, Syaiful Mirzak membenarkan adanya rencana aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir angkot tersebut.

Menurutnya, selain ilegal keberadaan transportasi online membuat penghasilan sopir angkot menurun. “Sejak ada taksi dan ojek online, penghasilan mereka menurun. Karena banyak yang beralih menggunakan angkutan online,” kata Syaiful, Sabtu (18/3/2017) sebagaimana dikutip dari Okezone.com.

Syaiful menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya persuasif dengan pemilik angkot dan sopir agar tidak mogok massal besar-besaran. “Kami terus lakukan upaya secara persuasif dengan mendatangi para sopir angkot dan memberikan pemahaman kepada mereka terkait rencana aksi itu,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP AM Dicky mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan tembusan dari para sopir angkot yang akan menggelar mogok massal tersebut. “Surat tembusannya sudah kami terima, kami dari kepolisian siap untuk mengamankan kalau memang rencana aksi itu jadi,” ujar Dicky.

Pihaknya akan menyiapkan kendaraan angkutan seperti truk untuk para penumpang yang terlantar saat aksi demo angkot berlangsung. “Kami juga akan berkordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor terkait rencana aksi ini,” tambahnya.

Menurutnya, pasar angkutan online dan angkot ini berbeda. Sebab, anak-anak sekolah masih memilih menggunakan angkot dibanding transportasi online. “Kasian masyarakat kalau aksi mogok ini terjadi, karena banyak yang terlantar terutama anak sekolah tidak ada kendaraan umum,”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif