Soloraya
Sabtu, 18 Maret 2017 - 08:00 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Dilanjutkan, Penataan Koridor Gatsu Fokus di Badan Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jl. Gatot Subroto Solo. (Dok)

Infrastruktur Solo, Dinas PUPR akan melanjutkan penataan koridor Gatsu.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bakal melanjutkan penataan koridor Jl. Gatot Subroto (Gatsu) pada tahun ini. Penataan fokus pada penggantian material aspal menjadi bahan yang mampu mengurangi kecepatan kendaraan (traffic calming) sekaligus ramah pejalan kaki.

Advertisement

Tahun ini, Dinas PUPR menata tepi jalan meliputi city walk sepanjang 300 meter mulai dari perempatan Singosaren hingga perempatan Ngarsopuro. “Lanjutannya nanti yang tengah [badan jalan] kami tata diganti materialnya. Kami harapkan di sana sebagai venue yang bisa dipakai masyarakat pada waktu-waktu tertentu. Mungkin nanti kami punya semacam plasa Gatsu,” tutur Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Solo, Taufan Basuki, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (16/3/2017).

Material yang digunakan bisa conblock atau bahan alam seperti batu. “Bahan yang kami pertimbangkan itu harus kuat untuk dilewati kendaraan, tidak licin, dan free maintenance. Penataan ini sejalan karena saluran air sudah ada, city walk, dan tahun ini juga PLN melakukan penataan jaringan kabel bawah tanah. Pada 2017 ini kabel di udara bisa bersih,” kata Taufan.

Dinas PUPR juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait traffic management di koridor tersebut. Menurut Taufan, penataan sebelumnya menjadi bahan evaluasi bagi Dinas PUPR untuk penataan koridor berikutnya supaya lebih baik.

Advertisement

“Yang namanya penataan koridor harus sinkron dengan kegiatan toko-toko dan masyarakat. Ini jadi langkah kami baik untuk memperkuat dari sisi partisipasi masyarakat maupun dari apa yang dilaksanakan pemerintah dan lainnya,” ujar dia.

Terpisah, Hasan, pemilik Toko Mulia Jaya di Jl. Gatsu, menolak penataan tersebut. Ia berpendapat proses penggantian material jalan membutuhkan waktu lama. Ia khawatir itu akan membuat kawasan tersebut sepi dan pebisnis merugi.

“Penataan sebelumnya saja dijanjikan selesai dalam sebulan. Tapi nyatanya sampai empat bulan baru selesai. Daerah sini jadi sepi, banyak toko-toko tutup akibat penataan terdahulu,” kata Hasan.

Advertisement

Ia meminta Dinas PUPR membatalkan rencana penataan tersebut. Proses penataan justru membuat semakin banyak toko-toko yang bangkrut dan tutup. “Saya sih menolak. Kalau bisa, rencana penataan itu dibatalkan saja,” tutur dia.

Hal senada disampaikan pebisnis lain, Yulianto, pemilik Toko Mickey Mouse. Menurut Yulianto, banyak toko di kawasan Gatsu tutup dan rugi akibat penataan sebelumnya.

“Sebaiknya pemerintah membuka dialog dengan warga sini sebelum penataan. Baru kemarin penataan sudah banyak toko yang tutup. Jangan sampai itu terulang lagi,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif