News
Jumat, 17 Maret 2017 - 02:00 WIB

PENDIDIKAN SOLO : Masih Bayak Dosen PTS Belum Bersertifikat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pendidikan Solo khususnya pendidikan tinggi di Kota Solo perlu mendapat perhatian.

Solopos.com, SOLO – Masih banyak dosen di sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Solo diketahui belum memiliki sertifikasi. Padahal sertifikasi bagi dosen telah diatur dalam UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa dosen harus memiliki sertifikat agar dinyatakan sebagai dosen profesional.

Advertisement

Ketua Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Duta Bangsa Solo, Singgih Purnomo, mengatakan dari 65 dosen di STMIK yang telah bersertifikasi baru separuh atau 50%. “Masih ada 50 persen atau sekitar 33 dosen yang belum memiliki sertifikasi, kendati mereka telah mengantongi gelar S2,” katanya, Kamis (16/3/2017).

Penyebab dosen STMIK Duta Bangsa belum bersertifikasi, menurut Singgih karena belum memiliki jabatan akademik minimal asisten ahli sesuai persyaratan. Sebab mereka merupakan dosen baru dengan masa kerja masih beberapa tahun sehingga belum dapat memperoleh jabatan akademik asisten ahli. “Kami mendorong agar mereka segera memperoleh jabatan asistesten ahli agar bisa mendapatkan sertifikasi,” ujar Singgih.

Senada diungkapkan Rektor Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Ongko Cahyono, bahwa masih banyak dosen yang belum bersertifikasi.
Dia menyebutkan dari sebanyak 120 dosen UTP Solo yang telah memiliki sertifikasi tercatat sekitar 60 orang atau 50%. “Jadi saat ini masih ada 50 persen dosen UTP belum bersertifikasi,” ungkap dia.

Advertisement

Menurut Ongko, dosen yang belum memiliki sertifikasi merupakan dosen baru serta belum mempunyai hasil penelitian sehingga belum bisa memiliki jabatan akademik asisten ahli. Di samping itu, imbuh dia, penentuan sertifikasi dosen ditentukan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Kendati dosen telah memenuhi persyaratan sertifikasi setelah diajukan ke Kemenristekdikti belum tentu lolos sertifikasi,” beber Ongko.

Dia menyebutkan pada 2015 dari dari sembilan dosen UTP yang diajukan sertifikasi yang lolos empat orang, pada 2016 dari lima dosen yang lolos dua orang. “Kami tidak tahu alasan Kemenristekdikti tidak meloloskan sertifikasi mereka,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pendidikan Solo Pts Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif