Soloraya
Jumat, 17 Maret 2017 - 00:10 WIB

KISAH INSPIRATIF : 9 Pemuda Sidowayah Tiru Warga Pluneng Sulap Selokan Jadi Kolam Ikan Koi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tiga pemuda melihat selokan yang disebari ikan koi, nila merah, dan bawal di Sidowayah, Polanharjo, Klaten, Kamis (16/3/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Anak-anak muda Klaten membersihkan selokan dari sampah dan mengubahnya jadi kolam ikan koi.

Solopos.com, KLATEN — Seringnya melihat tumpukan sampah di selokan atau saluran irigasi di Sidowayah, Polanharjo, Klaten, membuat sembilan pemuda ini resah. Setiap harinya, saluran irigasi di selatan Dukuh Nglungge itu dipenuhi aneka sampah rumah tangga, seperti plastik, popok bayi, gombal, gedebok.

Advertisement

Terkadang, saluran irigasi itu juga dilalui bangkai ayam dan kotoran hewan ternak yang mengakibatkan bau tak sedap. Bermula dari keresahan itu, sembilan pemuda di Nglungge RT 001/RW 003, Sidowayah, Polanharjo, berinisiatif membuat gebrakan di desanya.

Kesembilan pemuda itu membersihkan saluran irigasi di kampung halamannya secara swadaya. Setelah bersih, para pemuda ini menyebari saluran irigasi itu dengan berbagai ikan yang dianggap dapat memanjakan mata, seperti ikan koi, nila merah, dan bawal.

Sembilan pemuda yang terlibat aktif menyulap saluran irigasi penuh sampah itu, yakni Mardi, Jaya, Nur Adi, Wahyu, Marwan, Sidik, Hantoro, Amin, dan Satriyo. Selain berkorban tenaga, para pemuda itu juga mengumpulkan duit Rp140.000 untuk membeli benih ikan hingga 5 kg.

Advertisement

“Kami menyebari ikan koi, nila merah, dan bawal di saluran irigasi ini, Minggu (26/2/2017). Setelah kami sebari ikan, justru menjadi tontonan warga di sini. Pernah pamong desa kaget setelah saluran irigasi ini kami bersihkan dan kami sebari aneka ikan. Kalau dahulu, lewat di saluran ini aromanya pating klenyit [berbau busuk]. Sekarang justru banyak yang datang ke sini untuk menikmati suasana,” kata Hantoro, 27, saat ditemui Solopos.com, di Polanharjo, Kamis (16/3/2017).

Saluran irigasi yang disulap menjadi tempat membuang kegalauan para pemuda itu berlokasi di sebelah timur bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di Sidowayah. Saluran irigasi yang dibersihkan sepanjang 10 meter, lebar 1,5 meter, dan kedalaman saluran irigasi 0,5 meter.

“Panjang saluran irigasi di selatan Nglungge ini sebenarnya lebih dari 200 meter. Kami hanya memanfaatkan 10 meter. Kami membendung di bagian hilir dengan membuat celah sedikit agar saluran irigasi ini tetap berfungsi mengairi sawah. Jadi, kami tak mengurangi fungsi saluran irigasi, justru kami membuat saluran irigasi ini lebih bermanfaat,” kata Nur Adi, 17.

Advertisement

Nur Adi mengaku kegiatan yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir itu mirip seorang pensiunan bank di Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Joko Sucipto, yang menyulap selokan di depan rumahnya menjadi tempat memelihara ikan koi. Tak hanya menghebohkan jagat maya, kegiatan Joko Sucipto sejak 1996 itu juga menarik perhatian Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, datang ke Kebonarum.

“Apa yang kami lakukan didasari pada banyaknya sampah yang melintas di saluran irigasi ini. Sejak saluran irigasi ini kami ubah menjadi tempat memelihara ikan, banyak yang datang ke sini. Kalau ada yang beranggapan kami meniru cara Pak Joko di Pluneng itu, saya kira bukan hal yang tabu bagi kami. Setidaknya kami sudah memberikan contoh ke warga lainnya untuk terlibat aktif melestarikan saluran irigasi dan tidak membuang sampah sembarangan. Di lokasi ini, kami juga memasang papan nama yang intinya ikan ini ada yang memelihara. Rencananya, kami memanen ikan ini saat Idul Fitri 2017,” kata Nur Adi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif