Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Soloposmembahas tentang konflik keraton.
Solopos.com, SOLO – Berita konflik keraton menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos, hari ini, Kamis (16/3/2017). Berita tersebut terkait gugatan Putri Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, G.K.R. Timoer Rumbai Dewayani Kusuma dan cucu PB XII, Aditya Soerya Harbanu. Mereka menggugat Hangabehi terkait pembentukan Tim Lima.
Selain berita tersebut, ada juga berita tentang Kereta Kelinci terperosok ke sawah di daerah Gatak, Sukoharjo. Halaman pertama diramaikan dengan ulasan tentang Emco Toys Fair, dan kasus dugaan eksploitasi siswa di SMK Rahani Husada, Klaten.
Simak cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos, hari ini, Kamis 16 Maret 2017;
Simak cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos, hari ini, Kamis 16 Maret 2017;
KECELAKAAN LALU LINTAS: Kereta Kelinci Rombongan Siswa Terpeosok ke Sawah
Kereta kelinci yang mengangkut rombongan siswa SDN Gandekan 230 Solo terperosok ke areal persawahan di Dusun Kuwojo, Desa Kagokan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Rabu (15/3/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Empat penumpang menderita luka ringan lantaran terjatuh dari kereta.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
EMCO TOYS FAIR: Merangsang Otak dengan Mainan Konvensional
Jalan-jalan memang bikin hati senang. Apalagi kalau perginya bareng keluarga dan anak tercinta. Seperti yang dilakukan pasangan suami dan istri asal Jajar, Laweyan, Solo ini. Helan Hanitia Herlambang dan Ferin Fevtiana P. mengajak sang buah hati, Hafiz Umar E., jalan-jalan ke The Park Mall, Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (15/3/2017).
Saat berkeliling di lantai I, pandangan Hafiz tiba-tiba tertuju pada atrium utama lantai dasar The Park Mall. Setelah itu dia merengek untuk turun satu lantai ke atrium utama.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
MASALAH PENDIDIKAN: Plt Bupati akan Datangi SMK Rahani Husada
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Klaten, Sri Mulyani, bakal mengecek kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Kesehatan Rahani Husada, Jogonalan, pekan depan. Ini terkait adanya dugaan eksploitasi siswa oleh pihak sekolah.
Sri Mulyani ingin mengetahui secara langsung sistem pembelajaran di sekolah miliki Yayasan Rahani Husada itu, baik di kelas reguler maupun kelas unggulan. Siswa kelas unggulan jumlahnya 187 orang. Mereka membayar biaya sekolah secara mandiri. Sementara siswa kelas reguler yang berjumlah 15 anak biaya pendidikan mereka ditanggung oleh pihak sekolah, namun harus menggantinya setelah lulus dan bekerja.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/