News
Kamis, 16 Maret 2017 - 15:13 WIB

Pesan KH Hasyim Muzadi, "Kampus Jangan Munculkan Radikalisme"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tokoh Nahdlatul Utama (NU), Hasyim Muzadi. (Joko Nugroho/JIBI/Harian Jogja)

Semasa masih aktif, KH Hasyim Muzadi pernah berpesan kepada Menristekdikti agar kampus jangan memunculkan radikalisme.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mempunyai kenangan tersendiri terhadap sosok mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu pernah berpesan agar kampus tidak boleh jadi tempat memunculkan radikalisme.

Advertisement

“Saya secara pribadi mengucapkan bela sungkawa innalillahi wainnaillahi rojiun atas wafatnya KH Hasyim Muzadi, tokoh besar NU. Ketua PBNU, 1999 hingga 2010,” ujar Menristekdikti di Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Nasir mengatakan semasa hidupnya, KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh besar yang patut diberikan penghargaan atas keteladanannya. Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengatakan Hasyim Muzadi merupakan sosok yang mempunyai pandangan terhadap Islam secara luas dan mempunyai rasa toleransi yang sangat tinggi.

Advertisement

Nasir mengatakan semasa hidupnya, KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh besar yang patut diberikan penghargaan atas keteladanannya. Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengatakan Hasyim Muzadi merupakan sosok yang mempunyai pandangan terhadap Islam secara luas dan mempunyai rasa toleransi yang sangat tinggi.

“Beliau adalah panutan. Saya memandang beliau layak menjadi tokoh nasional yang patut diteladani,” papar dia.

Bahkan, saat Nasir menjabat sebagai Menristekdikti, Nasir kerap berkonsultasi dengan Hasyim Muzadi tentang bagaimana membangun pendidikan tinggi yang baik.

Advertisement

“Indonesia sangat kehilangan dengan wafatnya beliau. Beliau adalah figur yang jadi teladan bagi NU dan bangsa Indonesia,” cetus dia.

Selain itu, Hasyim Muzadi juga dikenal selalu mengingatkan para anggota DPR untuk selalu amanah kepada masyarakat dan tidak mengkhianti amanah yang diberikan. “Kami selalu diingatkan untuk selalu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” kata annggota DPR dari Fraksi PPP Abdul Halim di rumah duka di Depok, Kamis.

Halim mengatakan menjadi anggota DPR merupakan amanah yang besar jadi harus dijalankan sebaik-baiknya. “Jangan sekali-kali mengkhianatinya,” kata Halim mengingat pesan-pesan tokoh umat muslim tersebut.

Advertisement

Halim juga menilai almarhum merupakan tokoh ulama yang disegani dan menjadi panutan bagi kita semua. “Saya berharap agar muncul tokoh baru yang juga menjadi panutan seperti Hasyim Muzadi,” kata anggota komisi II DPR tersebut.

Hasyim Muzadi, katanya, selalu membela kepentingan rakyat dan memberi nasehat kepada para wakil rakyat. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Ahmad Hasyim Muzadi tutup usia pada usia 72 tahun, pada Kamis pukul 06.15 WIB. Jenazah mantan Ketua PBNU tersebut akan diberangkatkan ke pesantren Al Hikam Depok Jawa Barat, dari Malang Jawa Timur bakda dzuhur dan akan disalatkan di pesantren tersebut.

KH Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Tuban, Jawa Timur pada 8 Agustus 1944 dan menghembuskan nafas terakhirnya di Malang pada 16 Maret 2017. Mendiang pernah menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2004, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Semasa hidupnya, Hasyim Muzadi banyak terlibat dalam upaya menjaga toleransi antarumat beragama di Tanah Air.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif