Jogja
Kamis, 16 Maret 2017 - 20:20 WIB

MUBENG BERINGHARJO : Berbelanja Kerajinan Alam di Lantai 3

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang menjual tas kulit nabati di Pasar Beringharjo Timur lantai 3. Lantai 3 khusus menyediakan produk kerajinan, mulai dari kerajinan kayu, rotan, kulit, sampai bambu. (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Mubeng Beringharjo di lantai 3 terdapat pusat kerajinan

 
Harianjogja.com, JOGJA-Wisatawan tak perlu pusing saat ingin mencari produk kerajinan di Jogja. Cukup mendatangi Pasar Beringharjo lantai 3, wisatawan bisa memperoleh aneka kerajinan yang diinginkan, mulai dasar kulit, rotan, kayu, sampai bambu.

Advertisement

Di sini, para pedagang melayani pembelian grosir dan eceran. Konsumen yang membeli grosir biasanya akan dijual kembali atau digunakan untuk suvenir dalam sebuah acara.

Salah satu pedagang kerajinan tas kulit bernama Adib sudah berjualan sejak 2008. Awalnya dia menjual komoditas tas dari kain perca batik dan bertahan sampai enam tahun. Adib mengatakan, tas dari kain batik diproduksi secara massal.

Harga bahan bakunya pun tak mahal. Saat diproduksi secara massal, harga tas menjadi lebih murah. Orang kemudian berbondong-bondong menjalani bisnis itu karena bisa mendapatan produk tas dengan harga yang murah.

Advertisement

Namun, kondisi itu justru memunculkan adanya perang tarif. Saking banyaknya pedagang tas batik, mereka saling banting harga demi menggaet minat konsumen. Akhirnya harga yang mereka terima pun sangat rendah dan kerap merugi.

Akhirnya, sejak tiga tahun lalu, Adip memutuskan berekspansi pada bisnis tas kulit. “Saya pilih kulit karena nggak semua orang bisa buat,” katanya pada Harianjogja.com, Selasa (14/3/2017).

Di kiosnya, ia menyajikan beragam model tas dengan harga mulai Rp200.000. Harganya terbilang murah karena bahan yang digunakan adalah kulit nabati, atau standar kulit paling rendah. Selain tas, ada pula dompet kulit untuk kaum pria maupun wanita. Dalam sebulan ia bisa menjual sekitar 50 kodi tas melalui sistem online dan juga offline.

Advertisement

Menurut Adib, keberadaan lantai 3 yang khusus menyediakan aneka kerajinan tersebut semakin dikenal masyarakat. “Dulu, orang tahunya Beringharjo ya yang bagian barat. Yang timur apalagi yang lantai tiga ini nggak tahu. Tapi sekarang semakin banyak yang kenal,” katanya.

Meski saling berdekatan, antara satu pedagang dengan pedagang lainnya sudah memiliki pasar masing-masing. Ia pun tidak merasa was-was dengan persaingan yang ada di lantai 3 itu karena setiap pedagang sudah memiliki langganan masing-masing. Baginya, kepuasan yang dirasakan konsumen bukan tergantung dari harga murah tetapi servis dan pelayanan yang diberikan pedagang pada konsumen.

Di Pasar Beringharjo Timur lantai 3 tersebut juga menyediakan beragam jenis kere bambu. Indra, salah satu pedagang di situ menjual kere dari berbagai ukuran. “Ada yang lebar dua meter dan satu meter,” katanya.

Selain kere, ia juga menyediakan peralatan dapur dari kayu dan rotan seperti entong dan piring.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif