Jogja
Kamis, 16 Maret 2017 - 15:55 WIB

BISNIS PROPERTI DIY : Rumah Murah Tak Diminati Pengembang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Bisnis property DIY melemah tahun 2016

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Lemahnya kondisi ekonomi pada 2016 membuat pengembang melakukan koreksi atas penjualan properti yang dijalani selama setahun. Agar tidak terlalu banyak menanggung rugi, tahun ini pengembang di DIY didorong untuk menyediakan rumah dengan harga yang murah.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) DIY Nur Andi Wijayanto mengatakan di tengah melemahnya penjualan unit rumah harga di atas Rp1,5 miliar selama 2016 kemarin, permintaan untuk rumah di bawah Rp500 juta justru masih tetap stabil.

Advertisement

Ketua Real Estate Indonesia (REI) DIY Nur Andi Wijayanto mengatakan di tengah melemahnya penjualan unit rumah harga di atas Rp1,5 miliar selama 2016 kemarin, permintaan untuk rumah di bawah Rp500 juta justru masih tetap stabil.

Penjualannya tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi yang tidak stabil dan konsumsi terbanyak datang dari kalangan masyarakat menengah.

Pihaknya pun mendorong pada pengembang di DIY agar tahun ini berani untuk merambah bisnis perumahan untuk kelas menengah dan menengah ke bawah.

Advertisement

Selain untuk menyediakan hunian bagi masyarakat kelas menengah, cara tersebut juga bertujuan menyelamatkan bisnis properti di DIY.

Namun dorongan dari REI tersebut sepertinya belum dapat diterapkan oleh semua pengembang. Beberapa perusahaan pengembang properti khususnya rumah tapak masih mengusung idealismenya untuk tetap menghadirkan rumah premium di atas Rp1,5 miliar. Mereka masih optimistis bahwa pasar rumah premium akan membaik pada tahun ini.

President Director PT Sumber Baru Residence Hendra Kurniawan adalah salah satunya. Sampai saat ini ia belum tertarik untuk mengembangkan perumahan di kawasan Kulonprogo yang menurutnya cocok untuk pengembangan rumah menengah dengan kisaran harga Rp500-Rp700 juta.

Advertisement

“Kulonprogo belum kami incar karena kalau ke Kulonprogo harus incar yang murah seharga Rp500-Rp700 juta. Kita maunya produk premium sebab banding kita premium,” katanya.

Ia sendiri yakin tahun ini penjualan properti untuk sekelas premium akan membaik. Hal tersebut sudah terbukti dari penjualan perumahan Sumber Baru Residence yaitu Laguna Spring Resort di daerah Bantul.

Acara launching perumahan tersebut baru akan dilaksanakan Sabtu (18/3/2017) mendatang tetapi sampai saat ini sudah ada 10 unit yang terjual dari total 75 unit rumah yang ditawarkan.

Advertisement

Ia sendiri meyakini bahwa bisnis perumahan di kawasan Bantul akan semakin menjanjikan. Di saat DIY bagian utara sudah terlalu penuh dan sering macet, Bantul dan daerah selatan lainnya kini menjadi incaran.

Pemilihan Bantul juga untuk menjauhkan penghuni dari dampak buruk abu vulkanik Gunung Merapi saat terjadi erupsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif