Soloraya
Rabu, 15 Maret 2017 - 02:30 WIB

PERTANAHAN WONOGIRI : Dialihkan ke Daerah Lain, Jatah Prona 2017 Wonogiri Berkurang Separuh

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pertanahan Wonogiri, jatah Prona 2017 untuk masyarakat Kota Gaplek berkurang hampir separuh.

Solopos.com, WONOGIRI — Jatah bidang tanah di Wonogiri bisa diikutkan sertifikasi melalui Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona)2017 dikurangi hampir separuh.

Advertisement

Koordinator Prona Wonogiri yang juga Kasi Sengketa Konflik dan Perkara Kantor Agraria Tata Ruang (ATR) dan Badan Pertahanan Negara (BPN) Wonogiri, Heru Eko Marwoto, mengatakan sedianya Wonogiri mendapat jatah Prona 2017 sebanyak 11.500 bidang tanah. Namun akhirnya Wonogiri hanya mendapat jatah 6.750 bidang tanah.

Hal itu karena masih banyak kabupaten di Jawa Tengah yang belum mendapatkan jatah Prona 2017 sehingga jatah Wonogiri dikurangi dan diserahkan ke kabupaten lain yang belum mendapat jatah.

“Sementara ini ada lima kecamatan yang sudah mengusulkan sertifikasi tanah melalui Prona 2017. Kelima kecamatan tersebut yakni Tirtomoyo, Jatisrono, Puhpelem, Wonogiri, dan Giritontro,” papar dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (14/3/2017).

Advertisement

Pada tahun lalu, Wonogiri mendapat jatah Prona sebanyak 4.000 bidang tanah. Sebaran wilayahnya meliputi lima kecamatan yakni Batuwarno, Giritontro, Giriwoyo, Tirtomoyo, dan Wuryantoro.

Tahapan Prona 2017 dibiayai APBN senilai Rp209.500 per bidang tanah. Tahap itu meliputi penyuluhan, pengukuran, pengolahan data oleh tim A, dan penerbitan sertifikat. Sedangkan tahap pra-Prona seperti bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), kelengkapan berkas, meterai, patok tanah, dan fotokopi dibebankan kepada pemohon.

“Kami tidak campur tangan soal tahap pra-Prona baik itu tahun lalu maupun tahun ini. Biaya pra-Prona sepenuhnya merupakan kesepakatan musyawarah antara pokmas [kelompok masyarakat] dengan pemohon,” sambungnya.

Advertisement

Sementara itu, Kades Pucanganom, Sukino, mengatakan tahun ini 200 bidang tanah di Desa Pucanganom, Giritontro, akan diikutkan Prona 2017. Sukino menambahkan para pemohon sudah mulai ditarik biaya pra-Prona oleh pokmas.

“Pertengahan Febrauari lalu kami sudah mengadakan sosialisasi dengan menghadirkan kepolisian, Kejari [Kejaksaan Negeri Wonogiri], dan Kantor ATR dan BPN Wonogiri. Masyarakat sepakat biaya pelaksanaan pra-Prona 2017 senilai Rp300.000,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif