News
Rabu, 15 Maret 2017 - 18:42 WIB

Pedofil Grup "Official Candy's" Terkait Sindikat Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.stuff.co.nz)

Salah satu pedofil di grup Facebook Official Candy’s diduga terkait sindikat internasional.

Solopos.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengungkapkan salah satu pelaku pedofilia melalui grup online di Facebook, M Bahrul Ulum alias Wawan alias Snorlax, 25, terhubung dengan jaringan internasional. Grup bernama Official Loly Candy’s telah terbongkar dan diketahui memuat 500 foto dan 100 video pornografi anak.

Advertisement

“Ada sekitar 11 grup yang tergabung sindikat [pedofil] internasional,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Wahyu mengatakan Wawan mengelola akun grup Facebook Official Loly Candy’s 18+ yang terhubung dengan jaringan internasional melalui Whatsapp dan Telegram di sejumlah negara, seperti Argentina dan Peru. Wahyu menuturkan jaringan pedofil itu berbagai gambar dan perbincangan mengenai konten pornografi terhadap anak di bawah usia.

Wahyu telah memerintahkan Kepala Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Gomgom Pasaribu guna menelusuri jaringan internasional itu bekerja sama dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) di AS. “Kita saling bertukar informasi agar ditindaklanjuti kepolisian negera setempat,” tutur Wahyu.

Advertisement

Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya mengungkap praktik prostitusi khusus anak (pedofilia) secara online itu. Akun grup Facebook itu dibuat pada September 2014 dengan jumlah anggota mencapai 7.497 orang yang menampilkan foto porno anak di bawah umur.

Petugas meringkus empat pelaku itu yakni MBU alias Wawan alias Snorlax, 25; DS alias Illu Inaya alias Alicexandria, 27; SHDW alias Siha Dwiti, 16; dan DF alias T-Day, 17.

Saat ini polisi menemukan hingga 500 video dan 100 foto berkonten pornografi anak dari grup Facebook Official Candy’s itu. Terkait dengan penemuan ini, Direktur Kriminal Khusus Kombes Pol. Wahyu Hadiningrat menyebutkan terdapat potensi bahwa jumlah korban pelecehan berusia anak-anak yang dilakukan oleh anggota kelompok ini akan bertambah.

Advertisement

“Kami sampaikan untuk terkait dengan korban. korban ini memang ada potensi untuk bertambah. Namun, saat ini yang sudah bisa kita identifikasi ada delapan,” jelas Wahyu di Polda Metro Jaya, Rabu (15/3/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif