Sport
Rabu, 15 Maret 2017 - 05:30 WIB

LIGA CHAMPIONS : Monaco Merajut Asa Memori 2004

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Monaco merayakan gol. (JIBI/REUTERS/Eric Gaillard)

Liga Champions menyajikan AS Monaco yang masih berjuang di babak 16 besar.

Solopos.com, MONACO – Hari itu menjadi musim semi yang nyaman di Monaco. Tepatnya 6 April 2004, Real Madrid dengan rombongan galacticos-nya menyambangi negara kecil yang masuk wilayah Prancis selatan itu. Semua mata tertuju pada bintang seperti Zinedine Zidane, Raul Gonzalez hingga Luis Figo.

Advertisement

Perjalanan ke Monaco mestinya bisa berakhir indah bagi Los Merengues, julukan Madrid. Bertamu ke kandang AS Monaco di Stade Louis II, Madrid mengantongi keunggulan 4-2 hasil leg pertama perempatfinal Liga Champions 2004 di Santiago Bernabeu.

Sebaliknya, Monaco di bawah Pelatih Didier Deschamps tak diunggulkan meski membuat deretan kejutan untuk menggapai fase gugur. Klub berjuluk Les Monegasques ini mampu memuncaki fase grup, memecundangi tim seperti Deportivo La Coruna, PSV Eindhoven dan AEK Athens. Performa Fernando Morientes dkk. terus stabil dengan menyikat wakil Rusia, Lokomotiv Moskow di 16 besar.

Prediksi mayoritas pengamat sepak bola seperti menjadi kenyataan saat Raul sudah membawa Madrid memimpin di babak pertama leg kedua perempatfinal. Dengan gol tersebut, agregat menjadi 5-2 untuk Madrid. Namun magis itu datang mulai injury time babak pertama. Ludovic Giuly mencuri gol yang membuat agregat menjadi 5-3.

Advertisement

Di babak kedua, giliran Morientes menyakiti mantan klubnya dengan mencetak gol yang mengubah agregat 5-4. Aksi Giuly di menit ke-66 akhirnya membuat pendukung Madrid patah hati. Monaco lolos dengan keunggulan gol tandang (agregat 5-5).

Selanjutnya Les Monegasques mengukir kisah dongeng dengan mencapai final Liga Champions untuk kali pertama sepanjang turnamen. Sayang perjuangan mereka harus berhenti di tangan sesama tim kejutan, Porto.

Sekitar 13 tahun berselang, Monaco kembali dihadapkan dengan defisit dua gol di fase gugur. Kali ini mereka harus mengatasi perlawanan Manchester City untuk melangkah ke perempatfinal. Bernardo Silva dkk. pantas berharap memori 2004 bakal terulang di bawah Pelatih Leonardo Jardim. Bersama pelatih berkebangsaan Portugal itu, Monaco menjadi mesin gol dengan mencetak 123 gol di semua kompetisi.

Advertisement

“Saya terkejut dengan apa yang terjadi dengan PSG [kalah dramatis atas Barcelona di 16 besar]. Sekarang tinggal kami yang tersisa [klub asal Prancis di Liga Champions]. Kami akan berjuang sekuat tenaga,” ujar Jardim dilansir Goal, Selasa (14/3/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif