Soloraya
Rabu, 15 Maret 2017 - 07:00 WIB

LALU LINTAS SOLO : Terdampak Tol Soker, 3 Ruas Jalan Ini Bakal Makin Padat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol di kawasan Gondangrejo, Karanganyar. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, tiga ruas jalan di Solo bakal lebih padat karena dampak dari pengoperasian tol Soker.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Solo memetakan tiga ruas jalan di Kota Bengawan yang bakal terdampak operasional tol Solo-Kertosono (Soker).

Advertisement

Tiga ruas jalan tersebut meliputi Jl. Adisumarmo, Jl. Pakel, dan Jl. Letjen Suprapto. Ketiga ruas jalan itu diprediksi terjadi peningkatan volume kendaraan seiring pengoperasian Soker.

Kepala Dinas PUPR Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengatakan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal sejumlah ruas jalan di Kota Solo yang bakal terdampak pintu keluar masuk jalan tol. Idealnya, Sita mengatakan mesti ada peningkatan kelas untuk Jl. Pakel dengan menambah lebar ruas jalan.

Advertisement

Kepala Dinas PUPR Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengatakan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal sejumlah ruas jalan di Kota Solo yang bakal terdampak pintu keluar masuk jalan tol. Idealnya, Sita mengatakan mesti ada peningkatan kelas untuk Jl. Pakel dengan menambah lebar ruas jalan.

Namun, saat ini yang dilakukan baru pemeliharaan, belum peningkatan kelas jalan. Pemkot juga telah menata kawasan koridor Jl. Adisumarmo terkait interchange (akses keluar masuk) tol Soker, tepatnya di Klodran, Colomadu, Karanganyar.

“Pemkot perlu mengantisipasi beroperasinya tol Soker yang diprediksi menjadikan ruas jalan di sekitar pintu keluar masuk jalan tol dipadati kendaraan dari luar kota,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (14/3/2017).

Advertisement

Padahal pelebaran jalan tersebut sangat mendesak untuk dikerjakan. Kawasan tersebut rawan macet jika tak segera dilakukan pelebaran jalan. Bangkitan kepadatan lalu lintas akan terjadi akibat operasional tol Soker.

“Potensi kemacetan perlu diantisipasi dengan pelebaran Jl. Pakel. Namun, kami tidak bisa mengerjakannya karena Jl. Pakel itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar,” katanya.

Sesuai rencana Pemkot akan melebarkan Jl. Pakel dari enam meter menjadi 12 meter. Namun, lantaran keterbatasan anggaran, Pemkot hanya bisa melebarkan jalan 20 sentimeter (cm)-50 cm sesuai kebutuhan. Menurut dia, meski merupakan jalan perbatasan Solo-Karanganyar, selama ini Pemkot tetap menganggarkan perbaikan jalan pada anggaran daerah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tidak pernah merawat jalan tersebut.

Advertisement

“Kami sudah mengusulkan saat rapat dengan Bakorwil dulu agar Jl. Pakel bisa diambil alih pemerintah provinsi. Karena itu jalan perbatasan,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga berharap pemerintah provinsi bisa menjembatani baik Pemkot maupun Pemkab Karanganyar terkait pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut. Pelebaran jalan mesti dikerjakan sebelum tol Soker beroperasi.

Selain Jl. Pakel, dua ruas jalan lain, yakni Jl. Letjen Suprapto dan Jl. Adisumarmo, dinilai sudah representatif sehingga tidak perlu pelebaran. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan diperlukan kajian teknis dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalan sekitar akses pintu keluar masuk tol Soker.

Advertisement

Kemacetan lalu lintas berpotensi terjadi di sejumlah ruas jalan di Kota Solo sebagai dampak beroperasinya tol. Kondisi jalan yang menyempit di pintu keluar masuk tol menjadi penyebabnya. “Mestinya diperlukan pelebaran Jl. Pakel supaya lalu lintas lancar. Tapi kami tidak bisa melebarkan karena merupakan jalan perbatasan,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif