Jateng
Rabu, 15 Maret 2017 - 11:50 WIB

LALU LINTAS SEMARANG : Konvoi Moge Tak Diberi Prioritas, Netizen Puji Pengguna Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi konvoi pengendara moge. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas di Kota Semarang menjadi sorotan setelah beredar kabar konvoi moge yang melintas tanpa diberi prioritas jalan saat lampu merah menyala.

Semarangpos.com, SEMARANG – Para pengguna Internet (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) memuji para pengguna jalan di Kota Semarang yang tak memberikan prioritas jalan kepada sekelompok penunggang motor gede (moge) yang sedang berkonvoi.

Advertisement

Kisah moge yang tak diberi jalan di Jl. Kaligarang dipaparkan netizen di grup Facebook MIK Semar. (Facebook.com-MIK Semar)

Para pengguna jalan tersebut tak memberi ruang kepada para penunggang moge untuk melaju karena lampu lalu lintas berwarna merah menyala, yang berarti pengguna jalan wajib berhenti. Kisah itu dipaparkan pengguna akun Facebook Anang Cepy di dinding grup Facebook MIK Semar.

Advertisement

Para pengguna jalan tersebut tak memberi ruang kepada para penunggang moge untuk melaju karena lampu lalu lintas berwarna merah menyala, yang berarti pengguna jalan wajib berhenti. Kisah itu dipaparkan pengguna akun Facebook Anang Cepy di dinding grup Facebook MIK Semar.

Ia memaparkan peristiwa tersebut terjadi di lampu lalu lintas di Jl. Kaligarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (14/3/2017) pagi. “Barusan berangkat kerja bareng rombongan motor Harley, sampai di bangjo Kaligarang posisi lampu merah, maksude polisi disuruh jalan terus (tat..tot..tat..tot..) sambil tangane melambai maju. Tapi yang di depan enggak mau pada jalan karena lampu masih merah,” tulisnya di dinding grup MIK Semar.

Netizen yang tergabung dalam grup tersebut lantas memuji para pengguna jalan yang dianggap telah menaati peraturan lalu lintas di salah satu kawasan di Kota Semarang tersebut. “Sip. Enak men emange dalane mbah ne [Sip. Enak saja, memangnya jalan itu milik kakek mereka],” tulis pengguna akun Facebook Mionabila.

Advertisement

Selain memuji pengguna jalan yang menaati peraturan lalu lintas tersebut, netizen juga tak lupa mengkritik para penunggang moge yang ingin menerobos lampu lalu lintas di Jl. Kaligarang itu. Bukan hanya itu, mereka juga mencibir pihak kepolisian yang bersedia mengawal dan memberikan diskresi aturan lalu lintas konvoi moge tersebut tanpa alasan jelas.

Meski dikawal oleh polisi, konvoi moge memang diragukan masuk dalam kategori pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan. Bahkan meskipun menurut UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 134, pengguna jalan yang berhak didahulukan antara lain kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans yang mengangkut orang sakit, kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas, kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia, kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Nyatanya, para peserta konvoi yang menggunakan pengawalan polisi kerap membela diri dengan poin terakhir dalam pasal tersebut, yakni konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Padahal, menurut pengamat tansportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Djoko Setijowarno, seperti dilansir Hukumonline.com, menilai konvoi dengan moge tak dibenarkan dalam Pasal 134 UU tersebut.

Advertisement

“Yang dimaksud dengan kepentingan tertentu [dalam pasal yang dimaksud] adalah kepentingan yang memerlukan penanganan segera, antara lain, kendaraan untuk penanganan ancaman bom, kendaraan pengangkut pasukan, kendaraan untuk penanganan huru-hara dan kendaraan untuk penanganan bencana alam,” papar Djoko di Jakarta pada 18 Agustus 2015 silam.

Kritikan netizen kepada para penunggang moge pun terus bergulir dalam grup Facebook MIK Semar dengan berbagai macam kalimat cibiran. Mereka menganggap konvoi moge itu hanya mengganggu kelancaran lalu lintas di Kota Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif