Soloraya
Rabu, 15 Maret 2017 - 05:00 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Jalan Rusak Bekas Galian Pipa Limbah Segera Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintasi jalan yang rusak dan berlubang bekas galian pipa sanitasi di Jl. H. Juanda, Solo, Senin (13/3/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, jalan rusak bekas galian pipa limbah akan segera diperbaiki.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mempercepat tahap perbaikan jalan yang rusak akibat terdampak proyek pemasangan pipa air limbah di Kota Bengawan.

Advertisement

Pengawas Lapangan Satker Pengembangan Sistem PLP Jateng, Haris Habibi, mengatakan permintaan itu disampaikan saat pihaknya diundang Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari untuk membahas soal proyek pemasangan pipa air limbah di Solo, baru-baru ini.

Dia mengaku menyanggupi harapan Pemkot tersebut. Dia tidak mempersoalkan hal tersebut mengingat pengaspalan diperlukan segera untuk pengamanan pengguna jalan.

Berdasarkan rencana awal, pemasangan manhole dilakukan terlebih dahulu sebelum pengaspalan jalan. “Kami akan melakukan pengaspalan lebih dulu sebelum pasang manhole. Pengaspalan akan kami segera garap setelah bekas galian selesai dipadatkan. Kami coba lakukan yang terbaik,” jelas Haris, Selasa (14/2/2017).

Advertisement

Berdasarkan rencana, lanjut dia, pengaspalan dilakukan setelah pihaknya memasang pipa, menutup dengan pasir batu, memasang manhole, tes kepadatan tanah, dan tes aliran air limbah. “Setelah pengaspalan kami juga ada tes jalan menggunakan core drill,” kata dia.

Haris menjelaskan Satker Pengembangan Sistem PLP Jateng memasang pipa air limbah di Solo sepanjang 80 kilometer (km) yang menyasar badan jalan.

Dia mengklaim, hingga pertengahan Maret ini sudah 85% atau 68 km kerusakan jalan akibat terdampak proyek itu telah diperbaiki. Sedangkan 12 km kerusakan jalan belum diperbaiki lantaran masih dalam proses pemasangan pipa dan penguatan tanah penimbun.

Advertisement

Haris membantah pihaknya bekerja asal-asalan dalam melaksanakan proyek pemasangan pipa galian air limbah. Dia mempersilakan masyarakat turut mengawasi pelaksanaan proyek pemasangan pipa air limbah oleh kontraktor.

Jika menemukan kejanggalan, masyarakat bisa mengutaran aduan. Haris menyebut ada beberapa kendala yang dihadapi pekerja di lapangan. Bahkan salah satunya, menurut dia, banyak rambu-rambu di sekitar lokasi proyek yang hilang diduga karena dicuri.

“Apa yang terjadi di lapangan tidak seperti apa yang dibayangkan banyak orang. Kami berkerja sesuai standar. Kami menghadapi sejumlah kendala, seperti kondisi tanah yang tidak menentu. Banyak pipa sulit terpasang karena kondisi tanah yang mudah ambrol. Kami juga menyesalkan banyak segitiga pengaman dan pagar pengaman seng yang hilang. Pekerja kontraktor bahkan ada menemukan rambu-rambu mereka yang hilang ternyata ada di Pasar Klithikan,” jelas Haris.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Nur Basuki, menegaskan sebagian besar jalan di Solo yang rusak sekarang adalah yang terdampak pekerjaan proyek galian pipa air limbah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif