Jogja
Rabu, 15 Maret 2017 - 03:40 WIB

INFRASTRUKTUR BANTUL : Baru Selesai Dibangun, Bendung Karang Jebol Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Jebolnya bangunan yang belum lama selesai diperbaiki itu, akibat diterjang banjir di Sungai Winongo, pada Sabtu (11/3/2017) malam.

Harianjogja.com, BANTUL-Groundsill di lokasi Bendung Karang yang berada di Dusun Gading Daton, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek jebol. Jebolnya bangunan yang belum lama selesai diperbaiki itu, akibat diterjang banjir di Sungai Winongo, pada Sabtu (11/3/2017) malam.

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan, sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi kerusakan pada bangunan.

Groundsill udah selesai dibangun dan tinggal menunggu pemeriksaan akhir oleh tim proyek. Namun, bendung diterjang banjir berupa material air dan sampah.

Secara umum konstruksi sudah dinilai dibangun sesuai kajian. Sayangnya, sampah yang terbawa oleh banjir diikuti tekanan yang begitu kuat, sehingga tidak mampu menahan. Kini BPBD masih mencari solusi yang tepat untuk memperbaiki kerusakan, yang menyebabkan kerugian sekitar 125 bronjong.

Advertisement

“Jadi, bronjong itu masih memlunyai celah untuk air mengalir, tetapi karena banyaknya sampah yang menutupi celah-celah itu sehingga tidak kuat menahan tekanan,” kata dia, Selasa (14/3/2017).

Dwi menyebut, kerusakan bendung Karang dinyatakan sebagai kejadian force majeur [kerusakan akibat bencana alam]. Sehingga akan ada penambahan waktu pengerjaan yang diberikan kepada kontraktor. Pengerjaan bangunan yang seharusnya dijadwalkan dapat diselesaikan pada pertengah Maret ini, dipastikan akan mundur.

Salah satu warga setempat, Paidi menjelaskan, bangunan groundsill itu baru saja selesai dikerjakan oleh pemborong pada hari Kamis pekan lalu. Namun, selang dua hari berikutnya, jebol diterjang banjir, sekitar pukul 21.30 WIB.

Advertisement

Banjir kiriman yang terjadi di Sungai Winongo itu juga menyebabkan tebing sungai sepanjang enam meter di sisi timur ambrol tergerus banjir, imbuh dia. Warga berharap pihak terkait untuk segera memperbaiki bangunan itu, karena jika tidak segera diperbaiki maka akan berimbas pada pengikisan tebing sungai.

“Sebenarnya kalau banjir saya kira tidak sampai ke desa, tetapi bisa menyebabkan semakin banyak talut yang ambrol. Itu seperti di sebelah timur itu sudah ambrol dan ada retakan baru,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif