Jogja
Selasa, 14 Maret 2017 - 01:19 WIB

UMKM GUNUNGKIDUL : Pengrajin Genteng Ngawen Kesulitan Pasarkan Produksi di Tingkat Lokal

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pekerja sedang menata hasil cetakan genteng press di salah satu lokasi produksi di Dusun Sambeng, Desa Sambirejo, Ngawen. Foto diambil beberapa waktu lalu. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

UMKM Gunungkidul justru kesulitan memasarkan produk di lokal.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pengrajin genteng di Desa Sambirejo, Ngawen kesulitan memasarkan hasil produksi ke wilayah Gunungkidul. Harapannya Pemerintah Kabupaten dapat memfasilitasi dalam hal pemasaran sehingga produk genteng dari Sambirejo dapat dikenal masyarakat lebih luas lagi.

Advertisement

Kepala Desa Sambirejo, Ngawen, Yuliasih Dwi Martini mengaku mendapatkan keluhan dari pengrajin genteng di daerahnya terkait dengan pemasaran hasil produksi. Sebagai tindak lanjut dari keluhan ini, ia telah memberikan fasilitas untuk melakukan pertemuan antara pengusaha dengan pemkab pada akhir pekan lalu.

“Inti dari pertemuan itu untuk membahas kelanjutan dari penetapan Desa Sambirejo sebagai sentra perajin genteng di Gunungkidul, khususnya terkait dengan pemasaran hasil produksi,” kata Yuliasih kepada Harian Jogja, Minggu (12/3/2017).

Dia mengungkapkan dengan adanya pertemuan itu para pengrajin berharap agar hasil genteng dari Ngawen bisa dikenal luas oleh masyarakat di Gunungkidul. Yuliasih menuturkan, untuk saat sekarang, keberadaan genteng ini masih kalah dengan hasil produksi dari Godean, Sleman.

Advertisement

Menurut dia, kondisi tergolong aneh karena kebanyakan hasil genteng dari Ngawen banyak dipasarkan ke luar daerah seperti Klaten, Sukoharjo. Sementara itu, untuk pemasaran lokal belum seluruh wilayah di Gunungkidul mengetahui jika wilayahnya ada sentra genteng tersendiri.

“Keluhan dari pengusaha sudah direspon pemkab. Dalam waktu dekat ini aka nada surat edaran tentang penggunaan genteng asli Gunungkidul. Mudah-mudahan dengan kebijakan tersebut maka kerajinan genteng di Ngawen bisa lebih maju lagi,” kata mantan Anggota DPRD Gunungkidul ini.

Ketua Kelompok Sari Bumi Jaya di Dusun Sambeng, Sambirejo, Sido Miharjo mengatakan industri pembuatan genteng di Ngawen sudah berlangsung lama dan tediri dari 23 pengusaha yang tergabung dalam kelompok Sari Bumi Jaya.  Menurut dia, produksi genteng memiliki proses bisnis yang bagus. Selain dapat menyerap tenaga kerja yang jumlahnya yang mencapai ratusan orang, dari industri ini juga mampu mendatangkan omzet hingga miliaran rupiah.

Advertisement

“Tahun lalu secara total di kelompok ada omzet sebesar Rp4,9 miliar,” katanya.

Menurut dia, keberadaan industri genteng juga telah memberikan manfaat. Untuk saat ini, warga tidak lagi bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian karena sudah banyak warga yang ikut terjun ke proses percetakan tersebut.

“Dari 23 tempat pembuatan sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar 220 orang. Kami berharap dengan penetapan Sentra Industri Genteng Press di Sambirejo, maka produk yang dihasilkan tidak hanya untuk warga luar tapi orang Gunungkidul juga dapat menggunakannya,” kata Sido.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif