Wisuda yang berlangsung di kampus setempat tersebut diikuti 256 lulusan dari program pascasarjana, sarjana dan diploma.
Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar prosesi wisuda, Kamis (9/3). Wisuda yang berlangsung di kampus setempat tersebut diikuti 256 lulusan dari program pascasarjana, sarjana dan diploma.
Rektor Unisa Warsiti dalam sambutannya menekankan agar wisudawan nantinya bisa menjadi lulusan yang kreatif dan inovatif dalam bidang kesehatan. Selain itu para lulusan juga harus menciptakan solusi untuk memecahkan permasalahan bangsa khususnya di bidang kesehatan.
“Para lulusan Unisa ini harus bisa menjadi kader problem solver di bidang kesehatan. Mereka juga harus bisa menjadi kader Persyarikatan Muhammadiyah dan ‘Aisiyah,” papar Warsiti dalam sambutannya.
“Para lulusan Unisa ini harus bisa menjadi kader problem solver di bidang kesehatan. Mereka juga harus bisa menjadi kader Persyarikatan Muhammadiyah dan ‘Aisiyah,” papar Warsiti dalam sambutannya.
Dalam keterangan tersebut Warsiti juga menyampaikan sejumlah capaian prestasi akademik yang berhasil diraih para wisudawan. Untuk program sarjana indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi 3,84. Selanjutnya di profesi Ners IPK tertinggi mencapai 4,00. Rata-rata IPK di program ini adalah 3,36.
“Kemudian di program Diploma IPK tertingginya 3,73 dengan rata-rata 3,20,” papar Warsiti.
Sementara, menurut Warsiti, prodi S2 Kebidanan saat ini juga tengah menunggu hasil akreditasi dari LAMPTKES.
“Semoga dalam pekan ini kita sudah mengetahui peringkatnya,” harap Warsiti.
Selebihnya dia menegaskan, upaya peningkatan kualitas lulusan selalu dilakukan dalam berbagai program. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan pengembangan kurilulum, peningkatan fasilitas perkuliahan yang berorientasi pada kebutuhan dan kompetensi.
“Fasilitas penunjang insyaallah akan kami penuhi. Setelah pelaksanaan wisuda ini kami juga akan segera memulai pembangunan kampus ketiga yang memiliki tujuh lantai. Di sana nantinya dipakai untuk kegiatan perkuliahan dan perpustakaan yang representatif,” papar Warsiti.
Adapun pembangunan akademik yang sedang diupayakan pada tahun ini di antaranya penambahan empat prodi baru, yakni S1 Gizi, S1 TI, S1 Profesi Kebidanan dan D4 Keperawatan Anastesiologi. Selain itu Unisa juga akan membuka satu prodi S2 Fisioterapi.
“Untuk meningkatkan minat dan hasil publikasi dosen dan mahasiswa, Unisa juga menambah satu jurnal nasional dengan nama Journal of Health Studies,” ujar Warsiti.