Jatim
Selasa, 14 Maret 2017 - 18:05 WIB

DEMAM BERDARAH BOJONEGORO : Telat Dibawa ke RS, 3 Pasien DBD Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

DBD merenggut 3 korban jiwa di Bojonegoro.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Tiga pasien demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro meninggal dunia sejak 1 Janurai 2017 lalu. Tiga pasien DBD yang meninggal itu di antaranya Firja Malihah, 4, asal Kelurahan Banjarjo, dan Aleksa, 7, asal Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota.

Advertisement

Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Wheny Dyahdia, Selasa (14/3/2017), mengatakan penderita DBD yang meninggal dunia, lanjut dia rata-rata kondisinya sudah parah ketika dibawa ke rumah sakit (RS).

“Selama Maret satu penderita DBD yang masuk, karena data jumlah penderita DBD yang menjalani rawat inap di rumah sakit dan puskesmas belum dilaporkan ke dinkes,” ungkap dia.

Ia membenarkan jumlah penderita DBD tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun 2016 lalu, karena selama tiga bulan tercatat ada 55 kasus penderita DBD, di antaranya, tiga penderita meninggal dunia.

Advertisement

Angka penderita DBD itu jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu dalam waktu tiga bulan penuh yaitu Januari, Februari, dan Maret, dengan jumlah 286 kasus DBD, di antaranya, delapan penderita DBD meninggal dunia.

Meski terjadi penurunan jumlah penderita DBD, lanjut dia kewaspadaan menghadapi penyebaran penyakit DBD tetap digalakkan karena masih musim hujan. “Musim hujan berpeluang mempercepat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti,” ujar dia.

Wheny mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran DBD dengan melakukan gerakan 3 M plus yaitu menguras, mengubur, dan menutup.

Advertisement

“Untuk plusnya kalau tidur memanfaatkan selimut, atau obat nyamuk,” ucap Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit Dinkes  Bojonegoro, Totok Ismanu.

Totok menegaskan pengasapan hanya membunuh nyamuknya, sedangkan jentik-jentiknya tidak ikut mati. “Gerakan 3 M plus sangat dibutuhkan, untuk bisa membasmi jentik-jentiknya,” katanya.

Seorang warga Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, Bojonegoro Muh. Sudjud, menambahkan di lingkungannya sejumlah warga diindikasikan menderita DBD, di antaranya satu penderita DBD meninggal dunia. “Setelah ada penderita yang meninggal dunia petugas Dinkes datang untuk melakukan pengasapan,” ucap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif