SOLOPOS.COM - Lokasi tempat pembuangan akhir Koshe, Ethiopia (Cnn.com)
Kisah tragis kali ini tentang puluhan warga Ethiophia yang tewas akibat longsoran sampah.
Solopos.com, ADDIS ABABA – Sekitar 48 orang yang bermukim di sekitar tempat pembuangan akhir Koshe yang terletak di pinggir Kota Addis Ababa, Ethiopia, tewas akibat tertimbun berton-ton sampah, Sabtu (11/3/2017) malam waktu setempat. Kejadian nahas itu juga membuat puluhan rumah rusak parah.
Dilansir BBC, Minggu (12/3/2017), salah seorang saksi mata, Musa Suleiman Abdulah, mengaku mendengar suara keras seperti gemuruh saat longsor terjadi. Menurutnya, sekitar 150 orang berada di sana saat longsor terjadi. Sementara menurut Tebeju Asres, saksi mata lainnya, menceritakan rumahnya yang hancur ditelan longsor.
“Ibu dan tiga adik saya ada di dalam rumah saat longsor terjadi. Saat ini, saya tidak tahu bagaimana nasib mereka,” ujarnya.
Menurut salah seorang pejabat pemerintah yang tak disebutkan namanya memperkirakan masih ada puluhan orang yang terimbun longsoran sampah itu. Ia memperkirakan kebanyakan korban itu adalah anak-anak. Sebab, sejak didirikan lima dekade lalu, banyak orang yang bermukim di kawasan tersebut. Mereka terpaksa tinggal di tempat itu lantaran menggantungkan seluruh hidupnya pada sampah dan menjadi pemulung.
“Selama ini memang banyak warga yang menggantungkan hidup mereka dari sampah. Setiap hari mereka selalu mengais sampah untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sebenarnya, kami sudah melarang mereka tinggal di tempat tersebut,” tuturnya.
Menteri Komunikasi Negara, Negeri Lencho, mengatakan pihaknya masih berupaya melakukan pencarian korban bencana tersebut. Sebab, sampai saat ini masih banyak warga yang mengaku kehilangan keluarganya akibat longsoran sampah itu. Ia juga masih menyelidiki penyebab longsoran sampah itu.
“Kami masih menyelidiki penyebab longsornya sampah itu. Ini adalah pukulan tersendiri bagi kami. Sebab, selama ini pemerintah telah berupaya memindahkan warga yang bermukim di kawasan tersebut. Kami akan terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang,” tutur Lencho seperti dilansir CNN.