Soloraya
Senin, 13 Maret 2017 - 14:15 WIB

Densus Bekuk 2 Orang Diduga Terkait Bom Bandung, Ini Peran Mereka

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi aparat Densus 88 Antiteror (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Densus menangkap dua orang yang diduga pelaku teror bom panci di Bandung.

Solopos.com, JAKARTA — Aparat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror membekuk dua terduga pelaku tindak pidana terorisme terkait teror di Lapangan Pandawa, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Keduanya ditangkap pada 7 Maret 2017 di tempat berbeda di Bandung.

Advertisement

“Dua orang ditangkap atas nama Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Soleh alias Zalzalat alias Gungun,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Agus ditangkap di kontrakannya di Jalan Kebon Gedang 3 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Densus juga menyita panci, lima baterai, kabel, pemutih pakaian, aseton, pembersih lantai, asam nitrat, parafin, 12 kg triaseton triperoksida (TATP), dan termometer.

Dia menyebut Agus alias Abu Muslim adalah pihak yang mendanai, membeli peralatan, dan melakukan survei bersama mendiang terduga teroris Yayat Cahdiyat. “Agus kesehariannya bekerja sebagai mekanik listrik di apartemen,” kata Boy.

Advertisement

Sedangkan Soleh berperan memberikan uang Rp2 juta kepada Yayat untuk membiayai aksi teror. Soleh yang pedagang susu keliling ini sempat dititipi istri dan anak Yayat.

Serangan teror di Bandung beberapa waktu lalu, baik Agus maupun Soleh diketahui tidak bersama Yayat.

Menurut dia, kelompok ini menargetkan operasi teror di Polda Jabar, dan Polres Cianjur, Pos Lalu Lintas Buah Batu dan Pos Lalu Lintas Geger Kalong. “Ini wujud balas dendam mereka dengan melakukan serangan balik ke markas polisi,” kata dia.

Advertisement

Diberitakan, bom panci meledak di Lapangan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (27 Februari 2027).

Pelaku bernama Yayat Cahdiyat datang menggunakan sepeda motor dan menaruh panci di ujung lapangan SD Kresna Pandawa, lalu Yayat berlari ke dalam kantor Kelurahan Arjuna, sebelum dilumpuhkan polisi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif